SENSORIK 2021
Title: Seminar Nasional Riset Kedokteran (SENSORIK) 2021
ISSN: 2721-5598 (online), 2571-5520 (print)
Subject: Medicine
Indexed at: Indonesia OneSearch : Klik
Citation: Google Scholar
- Dr. dr. Ria Maria Theresa, Sp.KJ, M.H
- Dr. dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad (K), M.H
- Prof. Dr. Mohamad Sudomo
- Prof. Dr. drg. Indang Trihandini, M.Kes
- dr. Lisa Safira, Sp.A
- drg. Nunuk Nugrohowati, M.S
- Andri Pramesyanti, Ph.D
- Yudhi Nugraha, Ph.D
- Via Rifkia, S.Far., M.Si
- Hafitz Piatna, Am.d
- Dwi Arwandi Yogi Saputra, S.KM
- Vantri Rio Aprian, S.Kom
Latar Belakang
Bela negara harus dipahami dalam konteks yang luas dimana setiap warga negara merupakan entitas yang hidup didalam sebuah bangunan negara sehingga secara hakiki warga negara wajib untuk menjaga, memelihara, dan mengayomi setiap pranata, institusi, dan perangkat kelengkapan negara. Berbeda dengan negara yang otoriter atau negara yang tidak amanah terhadap kepentingan rakyat.Ketahanan negara dan pemahaman bela negara sangat penting untuk ditingkatkan khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan. Hasil-hasil riset dan inovasi dari Fakultas Kedokteran dapat memfasilitasi terbentuk peningkatan ketahanan nasional dalam bidang kedokteran. Begitu pula peningkatan kualitas pendidikan.
Banyak tantangan untuk mewujudkan ketahanan nasional di segi kesehatan, seperti : pemerataan kesehatan, pembentukan SDM unggul di bidang kedokteran dan kesehatan, inovasi dan teknologi di bidang kesehatan yang dapat melindungi dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Hal-hal ini semua memerlukan kerjasama bersama untuk peningkatan ketahanan nasional Indonesia. Selain itu, tantangan dalam bidang pendidikan juga tidak kalah banyak, mulai dari mencetak SDM yang berkualitas dan berdaya saing sampai dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, sehingga anak- anak Indonesia tidak kalah bersaing dengan pendidikan luar negeri dan dapat mengatasi perubahan global di dunia.
Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru-baru ini ditemukan. Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus Pertimbangan yang berbeda bagi berbagai tahap kehidupan masyarakat dalam hal risiko terkait infeksi COVID-19, prioritas layanan kesehatan keseluruhan, dan implikasi pada langkah-langkah kesehatan masyarakat dan perubahan-perubahan sosial lain terkait pandemi ini (WHO. 2020). Update Terakhir pada tanggal 09 Januari 2021 di Indonesia, dengan kasus positif sebanyak 818.386, sembuh sebanyak 673.511, dan meninggal sebanyak 23.947. Kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia, dan 5 besar di seluruh dunia. Bahkan, sepanjang bulan Desember 2020 mencatat 52 tenaga medis dokter meninggal dunia akibat terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Berdasarkan data yang dirangkum oleh Tim Mitigasi IDI dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dari Maret hingga akhir Desember 2020 terdapat total 504 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19. Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 131 dokter umum (4 guru besar), 101 dokter spesialis (9 guru besar), serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 25 IDI Wilayah (provinsi) dan 102 IDI Cabang Kota/Kabupaten.
Covid 19 menuntut untuk melakukan perubahan, baik dalam hal cara berpikir, cara berperilaku, dan cara bekerja. Tantangan selanjutnya adalah cara berpikir dan cara berperilaku yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan tangguh terhadap ancaman penyakit Tenaga kesehatan masyarakat sangat perlu dilibatkan secara optimal dalam banyak aspek promotif dan preventif kesehatan masyarakat. Para tenaga kesehatan masyarakat bisa berinovasi dan menciptakan strategi percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia, dengan fokus utama edukasi dan berdayakan masyarakat dan fokus kedua perkuat pelayanan kesehatan
Kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat inilah yang kemudian disebut sebagai new normal. Cara yang dilakukan dengan rutin cuci tangan pakai sabun, pakai masker saat keluar rumah, jaga jarak aman dan menghindari kerumunan. Pihaknya berharap kebiasaan baru ini harus menjadi kesadaran kolektif agar dapat berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, sangat diperlukan untuk adanya konsolidasi dan sinergitas dari berbagai komplemen bangsa dalam mewujudkan bela negara dan ketahanan nasional. Seminar nasional riset kedokteran ini diharapkan dapat menginisiasi peningkatan pemahaman dalam bidang ketahanan negara dan bela negara dan digitalisasi ini.
Tujuan Kegiatan
- Meningkatkan adaptasi dan Edukasi di Masa Pandemi Covid-19: Masalah, Tantangan dan Solusi Kedokteran dan Kesehatan dalam Bela Negara.
- Meningkatkan publikasi dan kerjasama di bidang kedokteran khususnya dalam mewujudkan bela negara..
Waktu, Tempat dan Pelaksanaan
1. Call For Paper
Waktu :Selasa, 12 Februari 2022
Pukul : 09.00 WIB s.d Selesai
Virtual Webinar Zoom
Pendaftaran CFP : https://conference.upnvj.ac.id/index.php/sensorik/user/register
2. Seminar Nasional
Waktu : Selasa, 09 Februari 2022
Virtual Webinar Zoom
Pendaftaran Semnas : https://forms.gle/Hq8adE8qLHUJhjSKA
Tanggal Penting ->
Pendaftaran Seminar nasional : 23 Januari - 3 Februari 2021
Pengumpulan naskah CFP : 23 Januari - 3 Februari 2021 (Batas akhir pukul 24.00 WIB)
Pengumuman naskah diterima :3 Februari 2021
Batas Akhir Pengumpulan CFP : 3 Februari 2021
Pelaksanaan Presentasi FREE PAPER : 15 Febuari 2021
Pelaksanaan Seminar nasional : 9 Febuari 2021
Sertifikat :