Akankah Perkembangan Metode Deteksi Biomolekuler Era 4.0 Mampu Menggantikan Pemeriksaan Laboratorium Bakteri Secara Konvensional?

Khariri Khariri, Novi Amalia, Sundari Nursofiah, Fauzul Muna, Yuni Rukminiati, Mursinah Mursinah

Abstract


Perkembangan teknologi biologi molekuler menjadi sebuah terobosan baru untuk mendeteksi sumber infeksi sehingga dapat membantu dalam proses diagnosis. Metode biologi molekuler mempunyai beberapa keunggulan diantaranya lebih sensitif, lebih spesifik, dan lebih cepat. Beberapa metode biologi molekuler untuk pemeriksaan laboratorium bakteri yang berkembang saat ini antara lain polymerase chain reaction (PCR), Loop-mediated isothermal amplification (LAMP), finger print, dan restriction fraction length polymorphism (RFLP). Meskipun lebih diunggulkan, namun salah satu keterbatasan metode ini yaitu  prosedur ini sangat rentan terhadap hasil positif palsu (false positive) yang dapat disebabkan oleh adanya kontaminasi pada saat pengambilan spesimen, penyimpanan, transportasi atau saat melakukan pemeriksaan. Meskipuan masih memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode biologi melekuler, namun tenik deteksi bakteri dengan metode konvensional masih menjadi gold standar dalam identifikasi bakteri sebagai sumber infeksi. Teknologi biologi molekuler yang semakin maju di era 4.0 belum dapat menggantikan metode konvensional.


Full Text:

PDF

References


Januszewski A. Educational Technology : The Development of a Concept, Librarion unlimited.Inc. 2001,

Riyana C. Strategi implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan menerapkan Konsep Instructional Technology, Jurnal Edutech, Jurusan Kurtek Bandung. 2004.

Nasution MKM. Basis Sains dan Teknologi sebagai Basis Perekonomian. Suara USU. 2001; 24(13): 11

Alexander B, Wolfgang M, Harald, Appl. Environ. Microbiol. 2005; 71: 3624.

Noor SM. Teknik Molekuler Amplifikasi DNA untuk Deteksi Brucellosis pada Sapi. Wartazoa. 2018; 8(2): 81-88.

Khamesipour F, Doosti A, Taheri H. Molecular detection of Brucella spp in the semen, testis and blood samples of cattle and sheep. J Pure Appl Microbiol. 2013; 7:495-500.

Noor SM, Sudarmono PP, Kusumawati A, Karuniawati A. Deteksi Brucelosis pada susu sapi dengan uji polymerase chain reaction (PCR). J Kedokteran Hewan. 2015; 9:64-66.

Poester FP, Nielsen K, Samartino LE, Yu WL. Diagnosis of Brucellosis. Open Vet Sci J.2010; 4:46.

Handoyo D, RudiretnaA. Prinsip Umum dan Pelaksanaan Polymerase Chain Reaction (PCR). Unitas, 200; 9(1): 17-29.

Huber B, Scholz HC, Lucero N, Busse HJ. Development of a PCR assay for typing and subtyping of Brucella species. Int J Med Microbiol. 2009; 299:563-573.

Habtamu TT, Rathore R, Dhama K, Karthik K. Isolation and molecular detection of Brucella melitensis from disease outbreak in sheep and Brucella abortus from cattle farm by 711 and omp2a gene based PCR. J Curr Res. 2013.5:1920-1925.

13.Himawan A, Sumardiyono YB, Somowiyarjo S, Trisyono YA, Beattie A. Deteksi Menggunakan PCR (Polymerase Chain Reaction) Candidatus Liberibacter Asiaticus, Penyebab Huanglongbing pada Jeruk Siem dengan Beberapa Tipe Gejala pada Daun. J. HPT Tropika. 2010; 10(2): 178-183.

Kurniawan E, Raveinal, Fauzar, Arsyad Z. Nilai Diagnostik Metode “Real Time” PCR GeneXpert pada TB Paru BTA Negatif. Jurnal Kesehatan Andalas. 2016; 5(3): 730-738.

Perkembangan Teknologi Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction dalam Mengidentifikasi Genom Avian Influenza dan Newcastle Diseases. Hewajuli DA, Dharmayanti NLPI. Wartazoa. 2014; 24(1).

Smirnova AE, Varsin A V, Sandybaev TN, Klotchenko AS, Plotnikova AM, Chervyakova VO, Ransyzbay RA, Kiselev IO. 2013. Current methods of human and animal Brucellosis diagnostics. Adv Infect Dis. 3:177-184.

Rosilawati ML, Sudarmono P, Ibrahim F. Sensitivitas metode PCR (Polymerase chain reaction)dalam mendekteksi isolat klinis Mycobacterium tuberculosis. J Kedokteran Trisakti. 2002;.21(1).

Notomi T, Okayama H, Masubuchi H, Yonekawa T, Watanabe K, Amino N, et al. Loop¬ mediated isothermal amplification of DNA. Nucleic Acids Res. 2000; 28(12):63.

Adhikari S. Prevalence of Brucellosis in goats of Dang Districts, Nepal. In: Joshi BR, Singh UM, Paudel KP, Thakuri KC, Shrestha SP, Jha VC, editors. Vet Safeguarding Anim Hum Environ. Kathmandu, 28-30 March 2012. Kathmandu (Nepal): Nepal Veterinary Association

Hutapea H, Retnoningrum D, Rahman E, Rostinawati T. Teknik Long Polymerase Chain Reaction (LPCR) untuk Perbanyakan Kerangka Baca Terbuka Gen Pengkode Polimerase Virus Hepatitis B. Plasma. 2015; 1(2): 45-52.

Deguo K, Toubiana M, Hartati S, Kusumawati A, Dubremetz J, Widada J. Development of loop-mediated isothermal amplification (LAMP) as a diagnostic tool of toxoplasmosis. Vet Parasitol. 2008; 162:327-331.

Song T, Toma C, Nakasone N, Iwanaga M. Sensitive and rapid detection of Shigella and enteroinvasive Escherichia coli by a loop-mediated isothermal amplification method. FEMS Microbiol Lett. 2005; 243:259-263.

Mori Y, Nagamine K, Tomita N, Notomi T. Detection of loop-mediated isothermal amplification reaction by turbidity derived from magnesium pyrophosphate formation. Biochem Biophys Res Commun. 2001; 289:150154.

Al Dahouk S, Hagen RM, Nöckler K, Tomaso H, Wittig M, Scholz HC, Vergnaud G, Neubauer H.. Failure of a short-term antibiotic therapy for human Brucellosis using ciprofloxacin: A study on in vitro susceptibility of Brucella strains. Chemotherapy. 2005; 511:352-356.

García-Yoldi D, Marín CM, de Miguel MJ, Muñoz PM, Vizmanos JL, López-Goñi I. Multiplex PCR assay for the identification and differentiation of all Brucella species and the vaccine strains Brucella abortus S19 and RB51 and Brucella melitensis Rev1. Clin Chem. 2006; 52:779-781.

De Santis R, Ciammaruconi A, Pomponi A, Fillo S, Lista F. Brucella: Molecular diagnostic techniques in response to bioterrorism threat. J Bioterr Biodef. 2011:1-8.

Khariri. Diagnosa Vibrio Cholerae dengan Metode Kultur dan Polimerase Chain Reaction (PCR) pada Sampel Sumber Air Minum. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia. 2013; 2(2): 51-58.

Efstratiou A, Engler KH, Mazurova IK, Glushkevich T, Vuopio-Varkila J, and Popovic T. Current Approaches to the Laboratory Diagnosis of Diphtheria. JID. 2000;181(Suppl 1):S138–45. 15

Arunrut N, Suebsing R, Withyachumnarnkul B, Kiatpathomchai W. Demonstration of a very inexpensive, turbidimetric, real-time, RT-LAMP detection platform using shrimp Laem-Singh virus (LSNV) as a model. PLoS One. 2014;9(9):e108047.

Zipper H, Brunner H, Bernhagen J, Vitzthum F. Investigations on DNA intercalation and surface binding by SYBR green I, its structure determination and methodological implications. Nucleic Acids Res. 2004;32 (12):e103.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Sekretariat SENSORIK :

Ruang Jurnal Lantai 2, Gedung Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran, UPN Veteran Jakarta, Indonesia.

Copyright © some right reserved Seminar Nasional Riset Kedokteran (SENSORIK).

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 International License.