Efek Hepatoprotektif Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Aloksan
Abstract
Diabetes melitus memicu peningkatan radikal bebas memicu stres oksidatif penyebab kerusakan hati. Teh hijau mengandung polifenol yang bersifat hepatoprotektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hepatoprotektif ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan. Sampel 30 ekor tikus putih jantan galur wistar, berumur 8-12 minggu, berat 150-200 gram dan tikus dikelompokkan: (K1) kelompok kontrol, (K2) kelompok tikus yang diinduksi aloksan, (K3) kelompok tikus yang diinduksi aloksan dan ekstrak teh hijau 100 mg/kgBB, (K4) kelompok tikus yang diinduksi aloksan dan ekstrak teh hijau 200 mg/kgBB, (K5) kelompok tikus yang diinduksi aloksan dan ekstrak teh hijau 400 mg/kgBB. Setelah 3 hari pemberian aloksan 125 mg/kgBB, diberikan perlakuan ekstrak teh hijau selama 16 hari. Tikus diterminasi menggunakan ketamin diberikan secara intramuscular, kemudian dibedah dan diambil plasma darah lalu diukur kadar SGPT dan SGOT plasma menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 340 nm. Uji One Way Anova, terdapat pengaruh pemberian ekstrak teh hijau terhadap kadar SGPT (p=0,005) dan SGOT (p=0,002). Uji post Hoc Bonferroni, pemberian ekstrak teh hijau 100 mg/kg berat badan dapat menurunkan kadar SGPT (p=0,02) dan SGOT (p=0.004) mendekati nilai normal, sehingga Ekstrak teh hijau 100 mg/kgBB memiliki efek hepatoprotektif pada tikus putih yang diinduksi aloksan.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Sekretariat SENSORIK :
Ruang Jurnal Lantai 2, Gedung Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran, UPN Veteran Jakarta, Indonesia.
Copyright © some right reserved Seminar Nasional Riset Kedokteran (SENSORIK).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 International License.