Hubungan Jumlah Leukosit dan Persentase Limfosit terhadap Tingkat Demam pada Pasien Anak dengan Demam Tifoid di RSUD Budhi Asih Tahun 2018 – Oktober 2019

Sarah Khairunnisa, E.M Hidayat, Ryan Herardi

Abstract


Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik dengan ciri penderita mengalami demam karena penyebaran bakteri Salmonella. Sanitasi dan higiene yang tidak layak merupakan faktor risiko terjadinya demam tifoid. Leukopenia dan limfositosis relatif menjadi dugaan kuat seseorang menderita demam tifoid, diduga keduanya dapat memengaruhi tingkat demam pasien demam tifoid. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan jumlah leukosit dan persentase limfosit terhadap tingkat demam pada pasien anak dengan demam tifoid di RSUD Budhi Asih. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional menggunakan pendekatan potong lintang dengan jumlah sampel 42 pasien anak usia 8-14 tahun, sampel penelitian berupa data rekam medis dengan teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling. Rentang usia anak dengan demam tifoid terbanyak pada usia 8 – 10 tahun 7 bulan (57,1%). Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi tertinggi terjadi pada wanita (61,9%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel dengan jumlah leukosit normal, memiliki tingkat demam ringan (93,3%) dan sampel dengan persentase limfosit normal, memiliki tingkat demam ringan (71,4%). Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji Chi-Square ditemukan hubungan yang signifikan antara jumlah leukosit (p=0,004) terhadap tingkat demam pada pasien anak dengan demam tifoid, sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persentase limfosit (p=0,277) terhadap tingkat demam pada pasien anak dengan demam tifoid.

Full Text:

PDF

References


Kasper DL, Fauci AS, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL. Harrison’s

Principles of Internal Medicine 16th Edition. New York: McGraw-Hill, 2005.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pengendalian Demam Tifoid.

Jakarta:

Kementerian

Kesehatan

Republik

Indonesia,

http://www.pdpersi.co.id/peraturan/kepmenkes/kmk3642006.pdf (2006).

World Health Organization. Typhoid and other invasive salmonellosis. 2011; 1–13.

Riskesdas. Laporan Nasional Riskesdas 2007 [National Report on Basic Health Research

. Kementeri Kesehat Republik Indones 2007; 1–384.

Manangazira P. Guidelines for the Management of Typhoid Fever. World Health Organization

Ogoina D. Fever, Fever patterns and diseases called ‘Fever’ - A review. J Infect Public Health

; 4: 108–124. DOI: 10.1016/j.jiph.2011.05.002.

Soedarmo SG, Herry H, Sri RS and Irawan H. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. 2nd ed.

Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2015.

Maelanti N. Hubungan Jumlah Leukosit dengan Antibodi Salmonella pada Pasien Demam

Tifoid di Unit Rawat Inap Ruang Cemara Penyakit Dalam Rumah Sakit Kepolisian Pusat R. S.

Sukanto Periode Januari - Desember 2009. UPN Veteran Jakarta, 2010.

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Dinkes, 2017. Profil Kesehat DKI Jakarta tahun 2017

; 156.

Gayatri PAID. Hubungan Tingkat Demam dengan Hasil Pemeriksaan Hematologi pada

Penderirta Demam Tifoid Anak Usia 6-12 Tahun di RSUD Tabanan Kabupaten Tabanan

Provinsi Bali Tahun 2017. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, 2018.

Arifin S. Hubungan Tingkat Demam dengan Hasil Pemeriksaan Hematologi pada Penderita

Demam Tifoid. Universitas Lambung Mangkurat, 2009.

Dahlan M. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat,

Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS. 6th ed. Jakarta: Epidemiologi Indonesia, 2014.

Nainggolan R. Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap di Rumah Sakit Tentara TK-

IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008. Universitas Sumatera Utara, 2009.

Ramaningrum G, Anggraheny HD and Putri TP. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian

Demam Tifoid pada Anak di RSUD Tugurejo Semarang. 2014; 1–8.

Naji-Rammal B. Typhoid Fever in Lebanon: Epidemiological Study. 2015; 20: 81–86.

Nuruzzaman H, Syahrul F. Analisis Risiko Kejadian Demam Tifoid berdasarkan Kebersihan

Diri dan Kebiasaan Jajan di Rumah. 2016; 74–86.

Nadyah. Hubungan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Insidens Penyakit Demam Tifoid di

Kelurahan Samata Kecamatan Sombu Opa Kabupaten Gowa 2013. J Kesehat UIN Alauddin

Makassar 2014; 7: 305–321.

Pramitasari O. Faktor Risiko Kejadian Penyakit Demam Tifoid Pada Penderita Yang Dirawat

Di Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran. J Kesehat Masy 2013; 2: 1–10.

Handayani NPDP and Mutiarasari D. Karakteristik Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Demam,

Kadar Hemoglobin, Leukosit dan Trombosit Penderita Demam Tifoid pada Pasien Anak di

RSU Anutapura Tahun 2013. J Ilm Kedokt Med Tadulako 2017; 4: 30–40.

Gultom M. Karakteristik Penderita Demam Tifoid yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa

Elisabeth Medan Tahun 2016. J Univ Sumatera Utara,

https://jurnal.usu.ac.id/index.php/gkre/article/viewFile/19390/9070 (2017).

IDL Biotech. TUBEX® TF Rapid Typhoid Detection, https://idlbiotech.com/wp-

content/uploads/2018/08/IDL_TUBEX_folder-1511-web.pdf (2018).

Uplaonkar SV, Kauser SH and Tengli MB. Haematological profile in typhoid fever. 2017; 4:

–265. DOI: 10.18231/2394-6792.2017.0054.

Rusmana DR, Sugiarto C and Pritanandi R. Gambaran Gejala Klinik, Hemoglobin, Leukosit,

Trombosit dan Uji Widal pada Penderita Demam Tifoid dengan IgM Anti Salmonella typhi (+)

di Dua Rumah Sakit Subang tahun 2013. J FK Univ Kristen Maranatha 2014; 1–8.

Gayatri A. Profil Jumlah Leukosit dan Suhu Tubuh Penderita Demam Tifoid di RSUD

Karanganyar. Universitas Muhammadiyah Surakarta, http://eprints.ums.ac.id/50340/ (2017).

Al-Sagair OA, El-Daly ES and Mousa A. Influence of Bacterial Endotoxin on Bone Marrow

and Blood Components. Med J Islam World Acad Sci 2009; 17: 23–36.

Ifeanyi O. Changes in Some Hematological Parameters in Typhoid Patients Attending

University Health Services Department of Michael Okpara University of Agriculture, Nigeria.

Int J Curr Microbiol Appl Sci 2014; 3: 670–674.

Shrivastava K, Vahikar S and Mishra V. Hematological Profile in Typhoid Fever. Trop J

Pathol Microbiol 2015; 1: 160–220.

Anusuya B and Sumathi S. Haematological Alterations Due to Typhoid Fever in

Mayiladuthurai Area, Nagapattinam. Int J Res Pharmacol Pharmacother 2015; 4: 210–216.

Setiabudi D and Madiapermana K. Demam Tifoid pada Anak Usia di bawah 5 Tahun di Bagian

Ilmu Kesehatan Anak RS Hasan Sadikin, Bandung. 2005; 7: 9–14.

Rachman Y. Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Anak di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda. Universitas Muhammadiyah Surakarta, http://eprints.ums.ac.id/50690/

(2017).

Brusch J. Typhoid Fever. Medscape, https://emedicine.medscape.com/article/231135-overview

(2019).

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata K M, Setiyohadi B and Syam AF. Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid I edisi VI. Jakarta: Interna Publishing. 2014.

Baron. Medical Microbiology. 4th ed. University of Texas Medical Branch, 1996.

Vishnu Priya S. Bacterial endotoxin-lipopolysaccharide; structure, function and its role in

immunity in vertebrates and invertebrates. Agric Nat Resour 2018; 52: 115–120.

Cahrany R. Gambaran Jumlah Leukosit pada Penderita Demam Tifoid di Rumah Sakit Umum

Daerah Kayuagung Tahun 2018. Politeknik Kesehatan Palembang,

https://repository.poltekkespalembang.ac.id/items/show/251 (2018).

Hoffbrand AV and Moss P. Kapita Selekta Hematologi. 6th ed. Jakarta: EGC, 2013.

Staf Pengajar Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Ajar

Mikrobiologi Kedokteran. Tangerang: Binapura Aksara, 2010.

Ismoedjianto. Petunjuk Praktis Demam pada Anak. Sari Pediatr 2000; 2: 103–108.

Evans SS, Repasky EA and Fisher D. Fever and the thermal regulation of immunity: the

immune system feels the heat, Nature Reviews Immunology 2015; 1: 1–16. DOI:

1038/nri3843.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Sekretariat SENSORIK :

Ruang Jurnal Lantai 2, Gedung Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran, UPN Veteran Jakarta, Indonesia.

Copyright © some right reserved Seminar Nasional Riset Kedokteran (SENSORIK).

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 International License.