Perbandingan Lama Rawat Inap Pasien Pneumotoraks Spontan Primer Dengan Tata Laksana Chest Tube Drainage (CTD) Dan Needle Aspiration (NA): Meta-Analysis

Rahmad Teguh Ananda Pandia, Yanto Sandy Tjang, Feda Anisah Makkiyah, Winda Lestari

Abstract


Abstrak. Pneumotoraks adalah keadaan yang harus segera diobati setelah diagnosis. Pilihan pengobatan yang paling umum digunakan pada pasien Pneumotoraks Spontan Primer (PSP) adalah Chest Tube Drainage (CTD) dan Needle Aspiration (NA). Berdasarkan penelitian sebelumnya didapatkan bahwa kedua pengobatan tidak memiliki perbedaan yang bermakna dalam tingkat keberhasilan langsung, kekambuhan selama satu tahun, kekambuhan selama satu minggu, kekambuhan tiga minggu ataupun komplikasi. Oleh karenanya peneliti melakukan penelitian meta-analysis terhadap lama rawat inap untuk mengetahui perbedaan pada kedua metode pengobatan tersebut. Penelitian meta-analysis ini menggunakan beberapa studi yang diperoleh melalui database PubMed dan Science Direct kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan Revman 5.4.1. Hasil penelitian menunjukkan seluruh studi yang dianalisis dengan total 573 pasien, diperoleh NA memiliki lama rawat inap yang lebih singkat dengan mean difference -2.10 [95% confidence interval (CI) -2.69 sampai -1.50] dibandingkan CTD dengan menggunakan random effect model. Terdapat hubungan yang signifikan antara tata laksana CTD dan NA pada pasien PSP terhadap lama rawat inap dengan nilai P < 0.00001 dengan perbedaan rerata pasien yang diberi tata laksana NA pada pasien PSP dengan tata laksana CTD, rawat inapnya berkurang 2.10 kali lebih singkat secara bermakna.
Kata Kunci : Pneumotoraks, Needle Aspiration, Chest Tube Drainage, Rawat Inap

Full Text:

PDF

References


Zarogoulidis P, Kioumis I, Pitsiou G, et al. Pneumothorax: from definition to diagnosis and treatment. Journal of Thoracic Disease. 2014;6(4):S372-S376.

Schnell J, Beer M, Eggeling S, et al. Management of Spontaneous Pneumothorax and Post Interventional Pneumothorax: German S3 Guideline. Respiration. 2019;97(4):370–402.

Ramouz A, Lashkari MH, Fakour S, et al. Randomized controlled trial on the comparison of chest tube drainage and needle aspiration in the treatment of primary spontaneous pneumothorax. Pakistan journal of medical sciences. 2018;34(6):1369 1374.

Repanshek ZD, Ufberg JW, Vilke GM, et al. Alternative treatments of pneumothorax. Journal of Emergency Medicine. 2013;44(2):457–466.

Camuset J, Laganier J, Brugière O, et al. Needle aspiration as first line management of primary spontaneous pneumothorax. Presse Medicale. 2006;35(5):765-768.

Nindrea Rd. Pengantar Langkah – Langkah Praktis Studi Meta Analisis. Yogyakarta: Gosyen Publishing.2016.

Rehana K. Effectiveness of Needle Aspiration in the Management of Spontaneous Pneumothorax. Journal of Rawalpindi Medical College. 2017;21(4).

Thelle A, Gjerdevik M, SueChu M, et al. Randomised comparison of needle aspiration and chest tube drainage in spontaneous pneumothorax. The European respiratory journal. 2017;49(4):1601296.

Kim IH, Kang DK, Min HK, et al. A Prospective randomized trial comparing manual needle aspiration to closed thoracostomy as an initial treatment for the first episode of primary spontaneous pneumothorax. The Korean journal of thoracic and cardiovascular surgery. 2019;52(2): pp. 85–90.

Harvey J, Prescott RJ. Simple aspiration versus intercostal tube drainage for spontaneous pneumothorax in patients with normal lungs. British Thoracic Society Research Committee. BMJ 1994;309:1338–1339.

Parlak M, Uil SM, Van Den Berg. A prospective, randomised trial of pneumothorax therapy: Manual aspiration versus conventional chest tube drainage. Respiratory Medicine. 2012;106(11):1600–1605.

Ayed AK, Chandrasekaran C, Sukumar M. Aspiration versus tube drainage in primary spontaneous pneumothorax: a randomised study. European Respiratory Journal. 2006;27(3):477–482.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Sekretariat SENSORIK :

Ruang Jurnal Lantai 2, Gedung Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran, UPN Veteran Jakarta, Indonesia.

Copyright © some right reserved Seminar Nasional Riset Kedokteran (SENSORIK).

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 International License.