Optimasi Lama Fermentasi Isolat Actinomycetes Terhadap Pertumbuhan Trichophython rubrum Secara In Vitro
Abstract
Indonesia adalah negara berkembang dengan iklim tropis yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mikroba penyebab penyakit infeksi salah satunya jamur. Jamur yang bersifat pathogen dapat menyebabkan penyakit pada manusia salah satunya dermatofitosis. Dermatofitosis disebabkan oleh jamur dari genus Trichophython. Actinomycetes termasuk bakteri Gram positif, berbentuk batang dan membentuk spora, dan dibandingkan dengan kelompok bakteri lain mempunyai perbedaan yang istimewa yaitu menghasilkan produk senyawa bioaktif yang dapat berperan sebagai antifungi. Produksi senyawa antifungi dipengaruhi oleh faktor tingkat keasaman karena Actinomycetes hidup optimal pada pH 6-8, dan juga lama fermentasi yang berbeda meskipun efektivitasnya tidak sebanding lurus dengan semakin lama fermentasi dilakukan. Penelitian ini menggunakan sampel isolat Actinomycetes yang sudah berhasil diisolasi dari tanah Kebun Raya Bogor. Penelitian ini menggunakan metode difusi sumuran untuk menguji aktifitas antifungi dari sampel isolat. Aktifitas isolat Actinomycetes dengan lama fermentasi 1, 2, dan 3 hari mampu menghambat pertumbuhan T. rubrum dengan rata-rata zona hambat sebesar 8,60 mm; 8,32 mm; dan 15,44 mm secara berurutan. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa lama fermentasi paling optimal dalam menghambat pertumbuhan T. rubrum adalah
pada fermentasi hari ke-3 dengan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan hari ke-1 dan ke-2. Dapat disimpulkan pada penelitian ini bahwa lama fermentasi yang paling optimum adalah pada hari ke-3.
Kata kunci: Actinomycetes, Fermentasi, Trichophython rubrum
Full Text:
PDFReferences
Alfikri, M. R. (2020). Isolasi, Identifikasi Dan Uji Potensi Actinomycetes Dalam
Meningkatkan Ketersediaan Hara Fosfat Tanah Andisol.
Amaria, R. P. (2017). Pengaruh waktu fermentasi pada produksi senyawa
antioksidan dari fungi endofit daun Tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa
L.). 64.
Apsari, A. S., & Adiguna, M. S. (2013). Resistensi Antijamur Dan Strategi Untuk
Mengatasi.
Barka, E. A., Vatsa, P., Sanchez, L., Gaveau-Vaillant, N., Jacquard, C., Klenk, H.-P.,
Clément, C., Ouhdouch, Y., & van Wezel, G. P. (2016). Taxonomy,
Physiology, and Natural Products of Actinobacteria. Microbiology and
Molecular Biology Reviews, 80(1). https://doi.org/10.1128/mmbr.00019-15
Behie, S. W., Bonet, B., Zacharia, V. M., McClung, D. J., & Traxler, M. F. (2017).
Molecules to ecosystems: Actinomycete natural products in situ. Frontiers in
Microbiology, 7(JAN), 1–11. https://doi.org/10.3389/fmicb.2016.02149
Dewi, A. K. (2018). Aktivitas Antifungi Isolat Actinomycetes Dari Sampel Pasir
Gunung Merapi Dengan Lama Fermentasi Yang Berbeda Terhadap Candida
albicans. Repository.Umsu.Ac.Id, 1–15.
http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/2311
Febrianti, F., Sasongkowati, R., & Anggraini, A. D. (2021). POTENSI METABOLIT
SEKUNDER ANTIFUNGI AKTINOMISETES YANG DIISOLASI DARI TANAH
MANGROVE WONOREJO SURABAYA TERHADAP Trichophyton rubrum.
Jurnal Analis Kesehatan Sains, 10. http://journal.poltekkesdepkes-
sby.ac.id/index.php/ANKES
Insani, A. N. (2022). Aktivitas Daya Hambat Isolat Actinomycetes dengan Lama
Fermentasi yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Klebsiella pneumoniae.
Jurnal Kesehatan Andalas, 11(2), 1–59.
https://doi.org/https://doi.org/10.25077/jka.v11i2.2014
Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia (F. Sibuea, B. Hardhana, & W.
Widiantini (ed.)). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Legionosuko, T., Adnan Madjid, M., Asmoro, N., & Samudro, E. G. (2019).
Samudro-Posisi dan Strategi Indonesia dalam Menghadapi Perubahan Iklim
guna. Mendukung Ketahanan Nasional JURNAL KETAHANAN NASIONAL,
(3), 295–312.
MARLINA, M., Rozirwan, R., & Putri, W. A. E. (2019). ACTINOMYCETES YANG
DIISOLAT DARI MANGROVE Avicennia alba DI PERAIRAN TANJUNG API-API,
SUMATERA SELATAN.
https://repository.unsri.ac.id/649/%0Ahttps://repository.unsri.ac.id/649/1/
RAMA_54241_08051181520024_0021057908_0012057905_01_front_ref.p
df
Masda, N. R. (2018). Potensi Metabolit Sekunder Isolat Actinomycetes SM-2 dari
Rizosfer Andrographis paniculata Sebagai Penghasil Senyawa Antibakteri.
–51.
Ramdan, K. M. (2019). PROFIL PENGGUNAAN OBAT ANTI JAMUR DARI POLI
KLINIK KULIT DAN KELAMIN DI RUMAH SAKIT SUMEDANG.
Rante, H., Alam, G., Pakki, E., Usmar, U., & Ali, A. (2020). Identification and
Antibacterial Activity of Actinomycetes Isolated From Medicinal Plant
Andrographis paniculata Rhizosphere Soil. Crescent Journal of Medical and
Biological Sciences, 7(4), 1–7.
Rihatmadja, R. (2016). Anatomi dan Faal Kulit. In Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
FKUI.
Song, Q., Huang, Y., & Yang, H. (2012). Optimization of Fermentation Conditions
for Antibiotic Production by Actinomycetes YJ1 Strain against Sclerotinia
sclerotiorum. Journal of Agricultural Science, 4(7), 95–102.
https://doi.org/10.5539/jas.v4n7p95
Warsi, W., & Sulistyani, N. (2018). The Optimization of Secondary Metabolite
Production Time and Screening Antibacterial Activity of Actinomycetes
Isolate from Tin Plant Rizosfer (Ficus carica). Jurnal Teknologi Laboratorium,
(1). https://doi.org/10.29238/teknolabjournal.v7i1.120
Wikrama Yuda, I. G. Y., Mahaputra Wijaya, I. M., & Suwariani, N. P. (2018). STUDI
PENGARUH pH AWAL MEDIA DAN KONSENTRASI SUBSTRAT PADA PROSES
FERMENTASI PRODUKSI BIOETANOL DARI HIDROLISAT TEPUNG BIJI KLUWIH
(Actinocarpus communis) DENGAN MENGGUNAKAN Saccharomyces
cerevisiae. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 6(2), 115.
https://doi.org/10.24843/jrma.2018.v06.i02.p03
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Sekretariat SENSORIK :
Ruang Jurnal Lantai 2, Gedung Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran, UPN Veteran Jakarta, Indonesia.
Copyright © some right reserved Seminar Nasional Riset Kedokteran (SENSORIK).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 International License.