Efek Antidiare Ekstrak Etanol Akar Senggani (Melastoma malabathricum L.) Pada Mencit Swiss Webster Jantan

Abstract

Diare dikenal dengan buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan, atau setengah cair, dengan demikian kandungan air lebih banyak dari biasanya. Akar senggani merupakan salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat untuk pengobatan diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antidiare ekstrak etanol akar senggani terhadap mencit Swiss Webster jantan. Hasil penapisan fitokimia pada serbuk dan ekstrak akar senggani menunjukan adanya senyawa flavonoid, saponin, dan tanin. Ekstraksi dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 70% selama 3x24 jam. Pengujian efek antidiare dilakukan dengan metode proteksi yang diinduksi oleh oleum ricini. Ekstrak etanol akar senggani diberikan secara oral dengan dosis 5,5 mg/kg BB, 11,5 mg/kg BB, dan 23,5 mg/kg BB. Pengamatan meliputi saat mulai terjadinya diare, konsistensi diare, bobot feses, frekuensi diare, serta durasi atau lama waktu terjadinya diare. Respon yang terjadi pada tiap mencit diamati selang waktu 30 menit selama 4 jam, kemudian selang waktu 60 menit sampai 6 jam setelah pemberian induksi oleum ricini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol akar senggani dosis 23,5 mg/kg BB memiliki efek antidiare terbaik terhadap mencit Swiss Webster jantan karena berbeda secara bermakna dengan kontrol yang diberikan Na CMC 0,5% (p<0,05) dan tidak berbeda secara bermakna dengan obat Loperamid HCl dosis 0,26 mg/kg BB (p>0,05).

Kata kunci : Senggani, Melastoma malabathricum L., antidiare, metode proteksi