KOMUNIKASI TERAPEUTIK: PENYEMBUHAN DAN PEMULIHAN KORBAN PELECEHAN SEKSUAL (FENOMENA PELECEHAN SEKSUAL DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA)

Muhammad Hilmy Aziz

Abstract


Dunia pendidikan identik diisi dengan orang yang memiliki pemikiran yang tinggi pada penguasaan keilmuan maupun kehidupan sosial. Secara logika berpikir, seluruh ide, gagasan, serta tindakan selalu berelevansi dengan keilmuan sehingga segala kemungkinan yang mengarah pada tindakan pelecehan cenderung mustahil. Realita ini nampaknya tidak sebagaimana yang seharusnya terjadi. Pelecehan seksual terjadi dalam dunia pendidikan membawa dampak yang sangat luar biasa bagi insan cendekia terlebih bagi para korban yang memberikan guncangan kejiwaan. Tidak bisa dipungkiri pelecehan seksual akan memberikan dampak traumatik kepada para saksi dan korban. Hal ini menunjukkan bahwa ada akibat yang sangat serius yang ditimbulkan, baik yang dikatakan pelecehan seksual berupa fisik (non verbal) maupun verbal. Perlunya penanganan khusus yang dapat memulihkan yang tidak hanya dilakukan secara medis, terlebih pada penangan yang dilakukan secara komunikatif (komunikasi terapeutik). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan cara penyembuhan dan pemulihan pada korban pelecehan seksual melalui komunikasi terapeutik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dimana metode ini dapat memberikan gambaran yang konkret terkait cara dalam penyembuhan dan pemulihan untuk korban pelecehan seksual. Selain hal tersebut, FGD (Focus Group Discussion) menjadi cara mengumpulkan data, baik melalui diskusi secara langsung maupun menganalisis permasalahan dengan para ahli. Hasil pada penelitian ini mengungkapkan komunikasi terepeutik sebagai upaya penyembuhan dan pemulihan korban pelecehan seksual merupakan pendekatan psikologi yang dilakukan dalam empat tahapan yaitu tahap pra-interaksi, tahap orientasi, tahap kerja, dan tahap terminasi. Sebagai bentuk upaya yang konkret dan mendalam serta memberikan pendangan terbaru dalam menyikapi maupun memberikan pengalaman baru terhadap behavior korban pelecehan seksual, expressive writing therapy yang dipadukan law of effect menjadi altirenatif baru dalam melakaukan penyembuhan dan pemulihan korban pelecehan seksual. Dengan demikian, pihak Komnas Perempuan serta dinas terkait melalui terobosan dalam penyembuhan dan pemulihan psikis dari korban pelecehan seksual bisa diterapkan secara optimal.

Full Text:

PDF

References


American Psychological Association Division 12, Society Of Clinical Psychology. (2017). What is Exposure Therapy?. Diakses 7 September 2022. https://www.div12.org/sites/default/files/WhatIsExposureTherapy.pdf

Amsari, D. & Mudjiran. (2018). Implikasi Teori Belajar E. Thorndike (Behavioristik) Dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Basicedu 2(2), 52-60.

Astuti, R. T., Amin, K., Purborini, N. (2018). Manajemen penanganan Post Traumatik Stress Disorder (PTSD) berdasarkan konsep dan penelitian terkini. Magelang: UNIMMA Press.

Baikie. A. K & Wilhelm. K. (2005). Emotional And Physical Healt Benefit Of Expressive Writing. Advances in Psychiatric Treatment: II: 338-346 doi: 10.1192/apt 11.5.338

Bänzinger, S., Uden, M.V., & Janssen, J. (2008). Praying and coping: The relation between varieties of praying and religious coping styles. Mental Health, Religion & Culture, 11(1), 101-118.

Bell, Gredler. (1991). Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: CV. Rajawali.

Bolton, G. (2011). Write yourself, creative writing and personal development. London: Jessica Kingsley Publisher.

Bolton, G; Howlett S; Lago C.; & Wrigth J.K. (Editor). (2004). Writing Cure: An Introductory Handbook of Writing In Counseling And Therapy. New York: Brunner-Routledge.

Burhanuddin, (2008). Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar – Ruzz Media.

Danarti, N. K., Sugiarto, A. & Sunarko, S. (2018). Pengaruh Expressive Writing Therapy Terhadap Penurunan Depresi, Cemas, Dan Stres Pada Remaja Di Panti Rehabilitasi Sosial Psmp Antasena Magelang. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 1(1), 48–61. doi: 10.32584/jikj.v1i1.27.

Exline, J. J., Smyth, J. M., Gregory, J., Hockemeyer, J., & Tulloch, H. (2005). Religious framing by individuals with PTSD when writing about traumatic experiences. The International Journal for The Psychology of Religion, 15(1), 17-33.

Hafifah, D., Tri Febriana, S., & Fauzia, R. (2016). Efektivitas pendampingan psikologi dengan metode appreciative inquiry untuk meningkatkan kepercayaan diri. Jurnal Ecopsy, 2(3). doi:http://dx.doi.org/10.20527/ecopsy.v2i3.1929

Hunt, M. (1982). The Universe Within: A New Science Explores The Human Mind. New York: Simon & Schuter.

Karyaningsih, Ponco Dewi. (2018). Ilmu Komunikasi. Jogjakarta: Penerbit Samudra Biru.

Kaufman, Scott Barry & Kaufman, James C (Editor). (2009). The psychology of creative writing. New York : Cambridge University Press.

Knapp, Mark.L. (1972). Nonverbal Communication in Human Interaction. New York: Holt, Rinehart, and Winston.

Kusnandar, Viva Budy. (2022). Sebanyak 86,93% Penduduk Indonesia Beragama Islam pada 31 Desember 2021. Diakses 5 September 2022. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/12/sebanyak-8693-penduduk-indonesia-beragama-islam-pada-31-desember-2021

Lembar Fakta. (2020). Kekerasan Seksual Di Lingkungan Pendidikan. Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Diakses 5 September 2022. https://komnasperempuan.go.id/uploadedFiles/webOld/file/pdf_file/2020/Lembar%20Fakta%20KEKERASAN%20SEKSUAL%20DI%20LINGKUNGAN%20PENDIDIKAN%20(27%20Oktober%202020).pdf

Malchiodi, Cathy A (Editor). (2007). Expressive therapies. New York : The Guilford Press.

Mason, J. R. (2013). Posttraumatic growth in female sexual assault survivors. Knoxville: The University of Tennessee.

Moreno, R. (Ed.). (2010). Cognitive load theory: Historical development and relation to other theories. In J. L. Plass, R. Moreno, & R. Brünken (Eds.), Cognitive load theory (pp. 9–28). Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/CBO9780511844744.003

Mulyana, D. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyana, D., Solantun. (2008). Metode Penelitian Komunikasi: ContohContoh Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mundakir,. (2006). Komunikasi Keperawatan, Aplikasi dalam Pelayanan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

National Sexual Violence Resource Center. (2015). Statistics about sexual violence. National Sexual Violence Resource Center [on-line]. Diakses pada 5 September 2022. https://www.nsvrc.org/statistics-about-sexual-violence.pdf.

Pennebaker, J. W., & Chung, C. K. (2007). Expressive writing, emotional upheavals, and health. In H. Friedman, & R. Silver (Eds.), Handbook of health psychology (pp. 263-284). New York: Oxford University Press.

Pujileksono, Sugeng. (2015). Metode penelitian komunikasi kualitatif. Malang: Intrans Publishing.

Rakhmat, J. (2015). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Ramadhani, M.; Ardias, W. S. (2020). Efektivitas Pelatihan Manajemen Stres Dalam Penurunan Stres Kerja Pada Anggota Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) Kota Padang. Psyche: Jurnal Psikologi Universitas Muhammadiyah Lampung 2(1), hal 28-39. https://doi.org/10.36269/psyche.v2i1.178

Rusli, R. K., & Kholik, M. (2013). Teori Belajar Dalam Psikologi Pendidikan. Jurnal Sosial Humaniora, 4(2). https://doi.org/10.30997/jsh.v4i2.468

Sari, D. A. K., Hutabarat, R. M., & Tardi, S. A. (2021). Catatan Tahunan Tentang Kekerasan Terhadap Perempuan 2020: Perempuan Dalam Himpitan Pandemi: Lonjakan Kekerasan Seksual, Kekerasan Siber, Perkawinan Anak dan Keterbatasan Penanganan di Tengah COVID-19. Jakarta: Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

Sesca, E. M., Hamidah,. (2018). Posttraumatic growth pada wanita dewasa awal korban kekerasan seksual. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 7(3), 1-13

Slavin, Robert E. (2000). Educational Psychology: Theory and Practice.Pearson Education. New Jersey.

Smyth, J. M., Hockemeyer, J. R., & Tulloch, H. (2008). Expressive writing and post-traumatic stress disorder: Effects on trauma symptoms, mood states, and cortisol reactivity. British Journal of Health Psychology, 13(1), 85-93. https://doi.org/10.1348/135910707X250866

Sumera, M. (2013). Perbuatan kekerasan atau pelecehan seksual terhadap perempuan. Lex et Societatis, 1(2), 39-49.

Susanti, R. & Supriyantini, S. (2013). Pengaruh Expressive Writing Therapy Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Berbicara Di Muka Umum Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 9(2), pp 119-129. DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jp.v9i2.174

Taufik, M. & Juliane. (2010). Komunikasi Terapeutik dan Konseling dalam Praktek Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Tsai, M., & Wagner, N. (1978). Therapy group for women sexually molessed as children. Archives of Sexual Behavior, 7, 417-429.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.