FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI SMP NEGERI 1 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2021
Abstract
Masa remaja adalah masa peralihan antara masa anak-anak dan dewasa yang ditandai dengan kematangan fisik, sosial dan psikologis sehingga rentan terhadap berbagai godaan dalam lingkungan pergaulannya. Berdasarkan data Kementerian Agama Kabupaten Kuningan,angka kejadian perkawinan di bawah usia 19 tahun atau perkawinan anak tercatat tahun 2019 terdapat 36 kasus, kemudian naik pada tahun 2020 menjadi 74 kasus. Sebesar 24% dari total kasus perkawinan anak di Kabupaten Kuningan terdapat di Kecamatan Ciawigebang yang merupakan kecamatan dengan penyumbang terbesar kejadian perkawinan anak sebanyak 18 kasus. Kejadian perkawinan anak tersebut dapat terjadi dikarenakan berbagai faktor, salah satunya adalah perilaku seksual yang beresiko dan kehamilan yang tidak direncanakan, sehingga mendorong orang tua untuk menikahkan anaknya, meskipun belum mencapai usia yang ideal untuk menikah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah pada remaja di SMP Negeri 1 Ciawigebang Kabupaten Kuningan tahun 2021.
Jenis penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian ini berjumlah 283 orang dan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik disproportionate stratified random sampling sebanyak 166 responden. Instrumen penelitian mengunakan lembar kuesioner tertutup. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat Uji Korelasi Rank Spearman. Distribusi perilaku seksual pranikah pada remaja didapatkan hasil sebanyak 147 orang (88,6%) memiliki perilaku seksual pranikah yang rendah dan 19 orang (11,4%) memiliki perilaku seksual pranikah yang tinggi. Hasil uji korelasi Rank Spearman, terdapat hubungan yang bermakna antara usia (p = 0,033), pengetahuan agama (p = 0,004), kegiatan pengisi waktu luang (p = 0,001) sumber informasi (p = 0,001), pengetahuan kesehatan reproduksi (p = 0,001) dan pengawasan orang tua (p = 0,001) dengan perilaku seksual pranikah pada remaja. Kemudian, tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin (p = 0,198), pendidikan terakhir ayah (p = 0,860) dan pendidikan terakhir ibu (p = 0,373). Kesimpulannya, terdapat enam variabel yang dinyatakan memiliki hubungan dan tiga variabel lainnya tidak memiliki hubungan dengan kejadian perilaku seksual pranikah pada remaja.
Kata Kunci: Perilaku Seksual Pranikah, Kesehatan Reproduksi, Remaja
ABSTRACT
Adolescence is a period of transition between childhood and adulthood which is markedby physical, social and psychological maturity so that they are vulnerable to various temptationsin their social environment. Based on data from the Ministry of Religion of Kuningan Regency, The incidence of marriage under the age of 19 years or child marriage was recorded in 2019 there were 36 cases, then increased in 2020 to 74 cases. As much as 24% of the total cases of child marriage in Kuningan Regency are in Ciawigebang District which is the sub-district with the largest contributor to the incidence of child marriage as many as 18 cases. The incidence ofchild marriage can occur due to various factors, one of which is risk sexual behavior and unplanned pregnancy, thus encouraging parents to marry off their children, even though they have not yet reached the ideal age for marriage. This type of research is analytic observational with a cross sectional design. The population of this study was 283 people and sampling using the disproportionate stratified random sampling was 166 respondents. The research instrumentused a closed questionnaire sheet. The data sources of this research are primary and secondary data. Data analysis includes univariate analysis, bivariate analysis of Spearman's Rank Correlation Test.
The distribution of premarital sexual behavior in adolescents showed that 147 people (88.6%) had low premarital sexual behavior and 19 people (11.4%) had high premarital sexual behavior. The results of the Spearman Rank correlation test, there is a significant relationship between age (p = 0.033), religious knowledge (p = 0.004), leisure activities (p = 0.001) sources of information (p = 0.001), knowledge of reproductive health (p = 0.001 ) and parental supervision (p = 0.001) with premarital sexual behavior in adolescents. Then, there is no relationship between gender (p = 0.198), father's last education (p = 0.860) and mother's last education (p = 0.373). In conclusion, there are six variables that are stated to have a relationshipand the other three variables do not have a relationship with the incidence of premarital sexualbehavior in adolescents.
Keywords: Premarital Sexual Behavior, Reproductive Health, Adolescents
Full Text:
PDFReferences
Aji, R. 2000. Kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi remaja, http://hqweb01.bkkbn.go.id/hqweb/ ceria/masskebutuhan.html/. (Diakses pada 25 Agustus 2021, Pukul: 16.05 WIB)
Badan Pusat Statistik. 2020. Indonesia Dalam Angka (Online). https://www.bps.go.id/publication/2 02
/04/29/e9011b3155d45d70823c141f/statistik-indonesia-2020.html (Diunduh pada 1 September 2021, Pukul: 17.13 WIB)
Darmasih, Ririn. 2019. “Faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja SMA di Surakarta”. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Distribusi Remaja di Indonesia. (Online). http://www.depkes.go.id/folder/view
/0 1/distribusi-remaja-di- Indonesia.html. (Diakses pada 25 Agustus 2021, Pukul:15.53 WIB)
Dewi, Ika Nur Chaerani Tunggal. 2019.Pengaruh Faktor Personal dan Lingkungan terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja di SMA Negeri1 Baturraden dan SMA Negeri 1 Purwokerto. Diss. Universitas Dipenogoro
Dianawati, A. (2003). Pendidikan seks untuk remaja. Jakarta : kawan Pustaka
Glock, C. Y. & Stark, R. 2006. American Piety: The Nature of Religious Commitment. Barkeley: University of California Press.
Green, L., 2000., Communication and Human Behaviour, Prentice Hall, NewJersey,
Gunarsa, S.D, Gunarsa, Y.S.D. 2016. “Psikologi untuk Membimbing”. Jogjakarta: BPK Gunung Mulia.
Hurlock, Elizabet B. 2008. Psikologi Perkembangan : Suatu Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga
Idayanti N. 2002. Hubungan antara Religiusitas dengan Perilaku Seksual Remaja yang Sedang Pacaran. http://digilib.itb.ac.id/gdl.phpmod=b rowse&op=read&id=jiptmm-gdl- 2002idayanti2cn-5756- seksual&q=Remaja. Diakses pada 4 September 2021
Idayanti N. 2016. Hubungan antara Religiusitas dengan Perilaku Seksual Remaja yang Sedang Pacaran. http://digilib.itb.ac.id/gdl.php? (Diakses pada 25 Agustus 2021, Pukul: 15.59 WIB)
Iswarati, Prihyugiarto, I, 2018. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Sikap Terhadap Perilaku Seksual Pra Nikah pada Remaja di Indonesia. BKKBN
Kementerian Agama Kabupaten Kuningan. 2020. Angka Pernikahan Anak di Kabupaten Kuningan. (Tidak di Publikasikan).
Kinnaird. 2013. Keluarga Makin Baik Hubungan Orang-Tua Remaja Makin Rendah Perilaku Seksual Pranikah. http://www.kr.co.id./web/detail.php?sid=186024&actmenu.html. (Diakses pada 25 Agustus 2021,
Pukul: 15.59 WIB)
Monks, F. J. 2016. Psikologi Remaja 16. Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Notoatmodjo. 2014. “Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku”. Jakarta:Rineka Cipta.
Prihyugiarto, T. Y., dan Iswarati. 2018. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Terhadap Perilaku Seksual Pra Nikah Pada Remaja Di Indonesia.Jurnal Ilmiah Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Tahun II, No. 2. Puslitbang KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN.
Santrock, John W. 2013. “ AdoloncePerkembangan Remaja:. Jakarta: Erlangga.
Sarwono, S. W. 2017. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sarwono, Sarlito W. 2016. “Psikologi Remaja”. Jakarta: Rajawali.
Siyoto, Sandu dan Sodik, M. Ali. 2015. Dasar Metodologi Penelitian.Yogyakarta : Literasi Media Publishing.
Soetjiningsih. 2016. “Tumbuh Kembang Remaja
Dan Permasalahnnya”. Jakarta: Sagung Seto Hal 20-23.
Suryoputro, A. 2019.” Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja di Jawa Barat: implikasinya terhadap kebijakan dan layanan Kesehatan seksual dan reproduksi”.journal.ui.ac.id. Volume 10 No 1, Juni 2019: 29-40.
Taufik. 2015. Perilaku seks di Surakarta.
http://elfarid.multiply.com/journal/it e m/306.html. (Diakses pada 25 Agustus2021, Pukul: 15.55 WIB).
Umaroh, Dkk. 2015. Hubungan antara Faktor Internal dan factor Eksternal dengan Perilaku Seksual Pranikah Remaja di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
World Health Organization. 2018. Usia Remaja. (Online). https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-reproduksi-remaja.pdf. (Diakses pada 1 September 2021, Pukul : 20.02 WIB)
Refbacks
- There are currently no refbacks.