HUBUNGAN GENDER TERHADAP REMAJA YANG MENGALAMI PELECEHAN SEKSUAL

Fany Matul Hidayah, Arifah Arifin, Rohmatul Fadilah, Sherly Agustina, Zidni Karimatun Nisa

Abstract


ABSTRAK

Pelecehan Seksual adalah segala bentuk perilaku maupun perkataan bermakna seksual yang berefek merendahkan martabat orang yang menjadi sasaran, seperti meraba, menyentuh, berciuman, berpelukan, perkataan jorok, menggoda (mengarah ke hubungan seksual). Beberapa faktor terjadinya pelecehan seksual oleh remaja di Indonesia diantaranya pendidikan, budaya, dan agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gender dengan kejadian pelecehan seksual yang dialami oleh remaja. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Pengambilan data bersumber pada 15 artikel. Artikel yang digunakan rentang waktu tujuh tahun terakhir, yaitu tahun 2015-2021. Dari hasil pencarian didapatkan 15 artikel nasional, 3 artikel utama sebagai referensi, dan 12 artikel penunjang. Artikel yang digunakan bersumber pada google scholar. Hasil analisis menunjukkan bahwasannya ada hubungan yang signifikan antara kesetaraan gender terhadap remaja yang mengalami pelecehan seksual, dimana belum seimbang antara peran laki-laki dan perempuan, sehingga perempuan masih sering di nomerduakan oleh laki-laki bahkan perempuan hanya di anggap sebagai pemuas nafsu saja. Dalam hal ini upaya pemerintah agar dapat mengurangi kasus pelecehan seksual yang masih tinggi di Indonesia dengan meningkatkan pengetahuan orang tua dan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja melalui berbagai forum dan sumber informasi seperti pusat informasi dan konseling kesehatan reproduksi remaja (PIK – KRR). Kesimpulan dari penelitian ini adalah peran laki-laki masih dominan daripada perempuan sehingga laki-laki masih bisa bertindak semena- mena terhadap perempuan, khususnya tindakan pelecehan seksual. Oleh karena itu, remaja harus berhati-hati dan selektif dalam menjalin pergaulan serta diperlukan pemahaman yang tepat tentang seksualitas, kesehatan reproduksi, pendalaman pendidikan agama, dan pelestarian nilai-nilai budaya bangsa.

 

Kata Kunci: Gender, Remaja, Pelecehan Seksual


ABSTRACT

Sexual harassment is all forms of behavior or words with sexual meaning that have the effect of degrading the dignity of the person being targeted, such as touching, touching, kissing, hugging, obscene words, teasing (leading to sexual intercourse). Several factors in the occurrence of sexual harassment by adolescents in Indonesia include education, culture, and religion. This study aims to determine the relationship between gender and the incidence of sexual harassment experienced by adolescents. This research method uses a descriptive approach. Data collection was sourced from 15 articles. The articles used span the last seven years, namely 2015-2021. From the search results obtained 15 national articles, 3 main articles as references, and 12 supporting articles. The articles used are sourced from Google Scholar. The results of the analysis show that there is a significant relationship between gender equality and adolescents who experience sexual harassment, which is not yet balanced between the roles of men and women, so that women are still often underestimated by men and even women are only considered as satisfying lusts. In this case, the government's efforts to reduce cases of sexual harassment are still high in Indonesia by increasing the knowledge of parents and adolescents about adolescent reproductive health through various forums and information sources such as information centers and adolescent reproductive health counseling (PIK-KRR). The conclusion of this study is that the role of men is still dominant than women so that men can still act arbitrarily against women, especially acts of sexual harassment. Therefore, adolescents must be careful and selective in socializing and need a proper understanding of sexuality, reproductive health, deepening religious education, and preserving the nation's cultural values.

 

Keywords: Gender, Adolescents, Sexual Harassment


Full Text:

PDF

References


Fadhilah N. Kecenderungan Perilaku Seksual Beresiko Dikalangan Mahasiswa: Kajian Atas Sexual Attitude Dan Gender Attitude. Marwah J Perempuan, Agama dan Jender. 2020;19(2):171.

Purbono IA, Prabawati M, Tarma. Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi. Fam J Pendidik Kesejaht Kel. 2015;1(2):135–49.

Ika P, Wenny AN, Wiwin L, Sri Mulyani. Upaya Penurunan Aktivitas Seksual Pranikah Melalui Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berbasis Kesetaraan Gender. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat. 2020;6(1):38-44. http://doi.org/10.22146/jpkm.38144

Wilda RP, Hamdiyah, Asnuddin. Deteksi Dini Masalah Kesehatan Reproduksi Melalui Pos Kesehatan Remaja. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat. 2020;3(1):87- 94. http://dx.doi.org/10.33474/jipemas.v3i 1.5035

Boediarsih, Zahroh S, Syamsulhuda BM. Persepsi Remaja Tentang Peran Gender dan Gender Seksualitas di Kota Semarang. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia.2016;11(1):28-37.

Utami ZNP, Rifdah AK, Cecep, Sahadi H. Mengatasi dan Mencegah Tindak Kekerasan Seksual Pada Perempuan Dengan Pelatihan Asertif. Jurnal Penelitian dan PPM. 2018;5(1):1-110.

Linda S, Izkandar A. Hubungan Antara Lovestyle, Sexual Attitudes, Gender Attitude Dengan Perilaku Seks Pra Nikah. Jurnal Vokasi Kesehatan. 2015;1(1):28-38.

Merry F, Astri H. Comprehensive Sexuality Education Sebagai Pencegahan Terhadap Kekerasan Seksual Pada Siswa Siswi SMP 8 Surabaya. Penamas Adi Buana. 2020;4(1):53-60.

Zuhratul R, Ni’mal B, Dwi MW. Hubungan Antara Kekerasan Seksual Dengan Fungsi Seksual Perempuan di Kabupaten Jember. e Jurnal Pustaka Kesehatan. 2017;5(2):193-8.

Delia A, Melinda N, Feri A. Evaluasi Pelaksana Pengarusutamaan Gender pada Program Kampung Keluarga Berencana Kota Bukittinggi. Menara Ilmu. 2021;XV(1):19-31.

Erna EC. Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan di Indonesia: Keinginan dan Keniscayaan Pendekatan Pragmatis (Studi Terhadap UKM Cirebon Home Made). AKSELERASI: Jurnal Ilmiah Nasional. 2020;2(1):70-82.

Ayu KU, Tri KK. Komunikasi Kesehatan Tentang Kesehatan reproduksi dan seksual Komprehensif. PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2021;5(1):210-26.

Janu A, Nur Azizah, Ika Novita S. Pemikiran Gender Menurut Para Ahli: Telaah Atas Pemikiran Amina Wadud Muhsin, Asghar Ali Engineer, dan Mansour Fakih. SAWWA. 2015;11(1):75-94.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.