PELATIHAN PENDAMPING REKAN SEBAYA SEBAGAI USAHA INTERVENSI KESEHATAN MENTAL MAHASISWA DI UNIT CAMPUS MINISTRY UNIKA ATMA JAYA

Penny Handayani, Theresia Indira Shanti, Maria Claudia Wahyu, Yohannes Yohannes

Abstract


Kesehatan mental mengacu pada kesejahteraan kognitif, perilaku, dan emosional, yang akhirnya memengaruhi bagaimana kita berpikir, merasa, dan berperilaku (Yu, 2015). Menurut Center for Disease Control and Prevention (2008) masalah kesehatan mental pada remaja Asia usia rentang 15-24 tahun memiliki tingkat kecenderungan bunuh diri yang lebih tinggi jika dibandingkan rentang usia lainnya. Salah satu masalah mengapa isu kesehatan mental tidak mendapatkan intervensi dan bantuan yang dibutuhkan adalah sulitnya mendapatkan bantuan psikologis dari para profesional. Oleh sebab itu, pemberian intervensi dan bantuan psikologis sedini mungkin, serta advokasi perilaku mencari bantuan kesehatan mental adalah salah satu cara yang paling efektif untuk membantu para remaja rentang usia 15-24 tahun menjadi warga negara yang produktif (Han & Pong, 2015).

Campus Ministy (CM) UNIKA Atma Jaya (UAJ) adalah sebuah unit pelayanan di bawah koordinasi Wakil Rektor (Warek) III yang salah satu tugasnya memberikan pelayanan konseling bagi karyawan, dosen dan mahasiswa seluruh Civitas Academica UAJ. Khusus untuk memberikan pelayanan konseling untuk mahasiswa yang jumlahnya sangat banyak, CM UAJ mengadakan pelatihan pendamping rekan sebaya, dengan tujuan: 1) memfasilitasi mahasiswa yang jumlahnya sangat banyak, agar mendapat tempat untuk menceritakan masalah; dan 2) memfasilitas mahasiswa yang lebih terbuka menceritakan masalah mereka pada rekan sebaya dibandingkan konselor di CM UAJ yang sudah berbeda generasi usia dengan mereka.

Kriteria Pendamping Rekan Sebaya yang direkuit adalah mahasiswa yang berada pada minimal tingkat 2 (semester 3) dari semua jurusan yang ada di UAJ. Program ini mengunakan pendekatan pelatihan karena pelatihan merupakan suatu unsur yang penting untuk meningkatkan kompetensi seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya (Kirkpatrick, 1994). Guna menciptakan kader pendamping rekan sebaya yang memiliki pemahaman dan kemampuan dasar konseling yang cukup memadai, maka kegiatan pelatihan terdiri dari rangkaian kegiatan pelatihan, yaitu: 1) pelatihan dasar; 2) pengayaan; dan 3) booster yang diharapkan dapat menjadi penajaman kemampuan dasar sebagai pendamping rekan sebaya. Kegiatan tersebut terdiri dari Pelatihan Dasar Pendamping Rekan Sebaya (2 hari), Pengayaan Pendamping Rekan Sebaya (1 hari) dan Booster Pelatihan Pendamping Rekan Sebaya (1 hari).

Evaluasi program pelatihan dibuat dengan form harapan-kekhawatiran pelatihan, evaluasi pretest dan posttest per sesi yang diberikan, serta action plan per kegiatan. Kegiatan analisis keberhasilan pelatihan kemudian dilakukan dengan analisis pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil evaluasi, banyak peserta pelatihan menilai bahwa mereka mendapatkan rangkaian pengetahuan, yaitu mulai dari mengenal diri sendiri terlebih dahulu yang mana hal ini adalah penting, dan setelah mengenal diri sendiri, barulah mereka mengetahui bagaimana untuk dapat menolong orang lain. Peserta menilai bahwa materi yang diberikan bermanfaat dan berkaitan satu sama lain sehingga mereka dapat mengetahui rangkaian penajaman kepekaan, pengetahuan, dan keterampilan mereka.

Kata Kunci: pendamping rekan sebaya, pelatihan, kesehatan mental, mahasiswa, remaja

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.