REFRESHING KADER POSYANDU DENGAN PELATIHAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI DAN PENILAIAN STATUS GIZI DI WILAYAH UPT PUSKESMAS SUKMAJAYA
Abstract
Masalah gizi di Indonesia harus lebih diperhatikan. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 di Indonesia angka status gizi kurang pada balita sebanyak 13.9%, dan gizi buruk 5.7%. Sedangkan di wilayah Depok angka status gizi kurang sebanyak 4.9%. Dengan adanya masalah tersebut maka diperlukan pemantauan status gizi balita secara berkelanjutan. Di wilayah Depok pemantauan status gizi dilakukan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang dibantu oleh kader. Peran kader secara umum adalah melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat desa.. Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarelasehingga diperlukan pelatihan ulang agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran antropometri dan penilaian status gizi. Tujuan umum dari refreshing kader adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengukuran antropometri dan penilaian status gizi guna memberikan informasi status gizi balita yang benar dan sesuai standar usianya. Target kegiatan ini adalah memantau status gizi balita secara akurat dan berkesinambungan. Metode dari kegiatan ini dengan kombinasi dari beberapa pendekatan yaitu pelatihan, uji praktek dan pendampingan. Luaran dari kegiatan ini adalah pemahaman dan keterampilan dalam mengukur antropometri serta mampu dalam menilai status gizi balita yang benar sesuai standar deviasi. Hasil dari Refreshing kader terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan yaitu rata-rata nilai sebelum kegiatan 4,85, meningkat menjadi 7,25.
Masalah gizi di Indonesia harus lebih diperhatikan. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 di Indonesia angka status gizi kurang pada balita sebanyak 13.9%, dan gizi buruk 5.7%. Sedangkan di wilayah Depok angka status gizi kurang sebanyak 4.9%. Dengan adanya masalah tersebut maka diperlukan pemantauan status gizi balita secara berkelanjutan. Di wilayah Depok pemantauan status gizi dilakukan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang dibantu oleh kader. Peran kader secara umum adalah melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat desa.. Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarelasehingga diperlukan pelatihan ulang agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran antropometri dan penilaian status gizi. Tujuan umum dari refreshing kader adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengukuran antropometri dan penilaian status gizi guna memberikan informasi status gizi balita yang benar dan sesuai standar usianya. Target kegiatan ini adalah memantau status gizi balita secara akurat dan berkesinambungan. Metode dari kegiatan ini dengan kombinasi dari beberapa pendekatan yaitu pelatihan, uji praktek dan pendampingan. Luaran dari kegiatan ini adalah pemahaman dan keterampilan dalam mengukur antropometri serta mampu dalam menilai status gizi balita yang benar sesuai standar deviasi. Hasil dari Refreshing kader terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan yaitu rata-rata nilai sebelum kegiatan 4,85, meningkat menjadi 7,25.
Full Text:
PDFReferences
Arep, Ishak dan Hendri Tanjung, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta.
Naim, Umar. 2008.” POSYANDU:Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat”. Penerbit Kareso. Yogyakarta.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Taslim A Nurpudji. 2006. Penyuluhan Gizi, Pemberian Soy Protein dan Perbaikan Status Gizi Penderita Tuberkulosis di Makassar. Bagian Gizi FK, Pusat studi Gizi, Pangan dan Kesehatan.
Refbacks
- There are currently no refbacks.