INTERVENSI UNTUK MENINGKATKAN KEPEMIMPINAN YANG BERTANGGUNG JAWAB SECARA SOSIAL BAGI SISWA/I SMP PEDESAAN
Abstract
Masa kini para pelajar tidak hanya menghadapi permasalahan pribadi yang mencirikan tahapan perkembangannya, namun juga banyak permasalahan sosial yang menuntut kepedulian dan tanggapannya selaku generasi penerus. Karenanya diperlukan kompetensi kepemimpinan, khususnya kepemimpinan yang bertanggung jawab secara sosial (socially responsible leadership). Tidak terkecuali bagi pelajar yang tinggal di pedesaan, sebab permasalahan- permasalahan sosial juga banyak ditemukan di daerah pedesaan.
Intervensi ini dimaksudkan untuk mengajak para siswa/i untuk merefleksikan kehidupan mereka selaku remaja/siswa dan mendorong peningkatan kepemimpinan yang bertanggung jawab secara sosial melalui sejumlah faktor yang berperan antara lain: model kerja sama kelompok (keterlibatan), penguatan karakter positif, dan pengambilanperspektif
Intervensi dilakukan pada siswa/I SMPN 4 Ampel Satu Atap, Boyolali, Jawa Tengah yang berlokasi di lereng Gunung Merbabu, dirancang mengikuti prinsip apresiatif dan partisipatoris dengan model pelatihan kelas (classroom training) dengan metode berupa ceramah (lecture), tutorial, lokakarya (ASTD, 2007). Adapun lokakarya diisi dengan simulasi, games, bermain peran (role play) dan lain-lain. Evaluasi terhadap pelatihan ini dilakukan mengikuti model pretest-post test design. Alat pengumpulan data adalah angket (kuesioner) dan skala psikologis. Secara khusus, kepemimpinan yang bertanggung jawab secara sosial diukur melalui adapatasi SRLS-II (Tyre, 1998; Dugan, 2006a; HERI, 1996). Adapun data dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisisinferensial.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari 8 aspek kepemimpinan yang bertanggung jawab secara sosial, aspek kesadaran diri, komitmen, kolaborasi dan tujuan bersama menunjukkan peningkatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan aspeklainnya.
Terdapat sejumlah keterbatasan dalam intervensi ini, terutama durasi pelaksanaan dan dukungan fasilitas yang memengaruhi efektivitasnya. Meski demikian, hasil intervensi ini tergolong cukup efektif dalam meningkatkan kepemimpinan yang bertanggung jawab secara sosial bagi siswa/remaja di pedesaan yang menjadi pesertanya.
Masa kini para pelajar tidak hanya menghadapi permasalahan pribadi yang mencirikan tahapan perkembangannya, namun juga banyak permasalahan sosial yang menuntut kepedulian dan tanggapannya selaku generasi penerus. Karenanya diperlukan kompetensi kepemimpinan, khususnya kepemimpinan yang bertanggung jawab secara sosial (socially responsible leadership). Tidak terkecuali bagi pelajar yang tinggal di pedesaan, sebab permasalahan- permasalahan sosial juga banyak ditemukan di daerah pedesaan.
Intervensi ini dimaksudkan untuk mengajak para siswa/i untuk merefleksikan kehidupan mereka selaku remaja/siswa dan mendorong peningkatan kepemimpinan yang bertanggung jawab secara sosial melalui sejumlah faktor yang berperan antara lain: model kerja sama kelompok (keterlibatan), penguatan karakter positif, dan pengambilanperspektif
Intervensi dilakukan pada siswa/I SMPN 4 Ampel Satu Atap, Boyolali, Jawa Tengah yang berlokasi di lereng Gunung Merbabu, dirancang mengikuti prinsip apresiatif dan partisipatoris dengan model pelatihan kelas (classroom training) dengan metode berupa ceramah (lecture), tutorial, lokakarya (ASTD, 2007). Adapun lokakarya diisi dengan simulasi, games, bermain peran (role play) dan lain-lain. Evaluasi terhadap pelatihan ini dilakukan mengikuti model pretest-post test design. Alat pengumpulan data adalah angket (kuesioner) dan skala psikologis. Secara khusus, kepemimpinan yang bertanggung jawab secara sosial diukur melalui adapatasi SRLS-II (Tyre, 1998; Dugan, 2006a; HERI, 1996). Adapun data dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisisinferensial.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari 8 aspek kepemimpinan yang bertanggung jawab secara sosial, aspek kesadaran diri, komitmen, kolaborasi dan tujuan bersama menunjukkan peningkatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan aspeklainnya.
Terdapat sejumlah keterbatasan dalam intervensi ini, terutama durasi pelaksanaan dan dukungan fasilitas yang memengaruhi efektivitasnya. Meski demikian, hasil intervensi ini tergolong cukup efektif dalam meningkatkan kepemimpinan yang bertanggung jawab secara sosial bagi siswa/remaja di pedesaan yang menjadi pesertanya.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.