IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM): SISWA BERBASIS KARAKTER SMA NEGERI 6 DEPOK DALAM MENGHADAPI TRANSNATIONAL ORGANIZED CRIME DI KAWASAN ASEAN

Abstract

Kejahatan organisasi lintas negara di kawasan Asia Tenggara merupakan persoalan yang tidak hanya berdampak pada suatu negara akan tetapi menjadi salah satu ancaman serius terhadap keamanan regional dan global. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan letak yang strategis tidak terlepas dari ancaman kejahatan lintas batas negara. Posisi Indonesia seringkali dijadikan tempat bagi berlangsungnya kejahatan lintas batas negara seperti penyelundupan senjata, Narkotika, penyelundupan manusiadan berbagai jenis kejahatan lintas batas negara lainnya. Peningkatan intensitas kejahatan transnasional di kawasan ASEAN menjadi landasan akan pentingnya kegiatan knowledge sharing untuk masyarakat, sehingga terhindar dari segala bentuk kejahatan transnasional. Objek dalam program pengabdian masyarakat ini adalah SMA Negeri 6 Depok, Jawa Barat. Hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Adapun metode dalam pelaksanaan abdimas menggunakan dua instrumen yaitu; 1) pelatihan dan 2) pendampingan. Sementara tujuan dalam abdimas ini adalah membentuk siswa berkarakter yang mampu menghadapi kejahatan transnasional di kawasan ASEAN. Luaran dalam abdimas ini diharapkan dapat menjadi model aplikatif dalam pencegahan kejahatan transnasional di kawasan ASEAN.

Kejahatan organisasi lintas negara di kawasan Asia Tenggara merupakan persoalan yang tidak hanya berdampak pada suatu negara akan tetapi menjadi salah satu ancaman serius terhadap keamanan regional dan global. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan letak yang strategis tidak terlepas dari ancaman kejahatan lintas batas negara. Posisi Indonesia seringkali dijadikan tempat bagi berlangsungnya kejahatan lintas batas negara seperti penyelundupan senjata, Narkotika, penyelundupan manusiadan berbagai jenis kejahatan lintas batas negara lainnya. Peningkatan intensitas kejahatan transnasional di kawasan ASEAN menjadi landasan akan pentingnya kegiatan knowledge sharing untuk masyarakat, sehingga terhindar dari segala bentuk kejahatan transnasional. Objek dalam program pengabdian masyarakat ini adalah SMA Negeri 6 Depok, Jawa Barat. Hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Adapun metode dalam pelaksanaan abdimas menggunakan dua instrumen yaitu; 1) pelatihan dan 2) pendampingan. Sementara tujuan dalam abdimas ini adalah membentuk siswa berkarakter yang mampu menghadapi kejahatan transnasional di kawasan ASEAN. Luaran dalam abdimas ini diharapkan dapat menjadi model aplikatif dalam pencegahan kejahatan transnasional di kawasan ASEAN.