PEMBUATAN PETA JELAJAH PUSAKA DESA GIRITENGAH, BOROBUDUR SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI WISATA
Abstract
Desa Giri Tengah berjarak sekitar 5 km kearah barat daya dari Candi Borobudur yang merupakan Situs Pusaka Dunia (World Heritage Site). Berdasarkan master plan yang disusunoleh JICA bekerjasama dengan pemerinta RI pada tahun 1979, Desa Giri Tengah masuk dalam Zona 5 yakni untuk kawasan pendukung/pelindung kegiatan pariwisata (bufferzone) Kawasan Borobudur. Sekitar satu decade ini mulai berkembang wisata pedesaan di Kawasan Borobudur. Desa Giri Tengah memiliki banyak potensi wisata, namun sejauh ini kunjungan yang ada kebanyakan bersifat single destination (destinasi tunggal), di mana penunjung hanya mengunjungi satu obyek wisata saja, dan langsung pulang. Padahal sebenarnya mereka bias mengunjungi beberapa obyek wisata lain di Desa Giri Tengah. Hal ini disebabkan karena minimnya informasi. Pengunjung yang dating tidak mendapatkan semacam brosur rmaupun petawisata yang memuat informasi secara menyeluruh. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk membuat mengidentifikasi potensi alam serta warisan sejarah dan budaya yang bias menjadi potensi wisata Desa Giri Tengah, dan menyajikannya dalam bentuk peta jelajah wisata. Pembuatan peta jelajah dilakukan dengan proses partisipatif yang melibatkan masyarakat setempat. Peta jelajah ini dilengkapi dengan informasi-informasi penting sehingga bias dijadikan sebagai panduan dalam melakukan eksplorasi wisata di Desa Giri Tengah maupun sebagai materi penyebaran informasi untuk masyarakat desa pada khususnya dan masyarakat umum secara luas.
Desa Giri Tengah berjarak sekitar 5 km kearah barat daya dari Candi Borobudur yang merupakan Situs Pusaka Dunia (World Heritage Site). Berdasarkan master plan yang disusunoleh JICA bekerjasama dengan pemerinta RI pada tahun 1979, Desa Giri Tengah masuk dalam Zona 5 yakni untuk kawasan pendukung/pelindung kegiatan pariwisata (bufferzone) Kawasan Borobudur. Sekitar satu decade ini mulai berkembang wisata pedesaan di Kawasan Borobudur. Desa Giri Tengah memiliki banyak potensi wisata, namun sejauh ini kunjungan yang ada kebanyakan bersifat single destination (destinasi tunggal), di mana penunjung hanya mengunjungi satu obyek wisata saja, dan langsung pulang. Padahal sebenarnya mereka bias mengunjungi beberapa obyek wisata lain di Desa Giri Tengah. Hal ini disebabkan karena minimnya informasi. Pengunjung yang dating tidak mendapatkan semacam brosur rmaupun petawisata yang memuat informasi secara menyeluruh. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk membuat mengidentifikasi potensi alam serta warisan sejarah dan budaya yang bias menjadi potensi wisata Desa Giri Tengah, dan menyajikannya dalam bentuk peta jelajah wisata. Pembuatan peta jelajah dilakukan dengan proses partisipatif yang melibatkan masyarakat setempat. Peta jelajah ini dilengkapi dengan informasi-informasi penting sehingga bias dijadikan sebagai panduan dalam melakukan eksplorasi wisata di Desa Giri Tengah maupun sebagai materi penyebaran informasi untuk masyarakat desa pada khususnya dan masyarakat umum secara luas.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.