Abstract
Desa Sepahat memiliki jumlah penduduk sekitar 1.634 jiwa yang terbagi kedalam 418 Kepala Keluarga. Sebagian besar masyarakat Desa Sepahat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan bertumpu pada sektor perkebunan kelapa sawit dan karet serta sebagian kecil dari sektor perikanan. Luasnya perkebunan kelapa sawit masyarakat berbanding lurus dengan banyaknya limbah yang dihasilkan salah satunya pelepah kelapa sawit. Limbah ini sama sekali belum termanfaatkan oleh masyarakat sehingga membakar limbah menjadi satu-satunya cara dalam menanganinya. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) melalui pelatihan pemanfaatan limbah kelapa sawit (pelepah dan lidi) menjadi produk yang bernilai ekonomis. Mekanisme pelaksanaan kegiatan tersebut dengan cara melakukan pendampingan kepada masyarakat khususnya ibu PKK secara berkala dan dilanjutkan dengan memberikan pelatihan-pelatihan untuk memaksimalkan potensi yang ada di Desa Sepahat. Pelatihan tersebut juga diharapkan berdampak terhadap perubahan pendapatan peserta dan peningkatan perekonomian masyarakat di Desa Sepahat.Capaian hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sepahat tahun pertama ini adalah keterampilan masyarakat Desa Sepahat yang pada awalnya tidak mengetahui cara membuat kerajinan tangan dari anyaman lidi kelapa sawit. Namun setelah program ini dilaksanakan, masyarakat Desa Sepahat mampu membuat anyaman lidi sawit dengan berbagai macam bentuk seperti piring, mangkok, tempat buah, dan lain sebagainya.Terbentuknyasatu kelompok pengrajin anyaman lidi sawit yang akan berfungsi sebagai wadah pengembangan produksi dan pemasaran anyaman lidi sawit di Desa Sepahat. Peningkatan kemampuan potensi masyarakat Desa Sepahat dalam hal manajemen pemasaran produk. Pemasaran hasil kerajinan anyaman lidi kelapa sawit melalui lapak PKK Desa Sepahat. Dampak dari pelatihan tersebut telah memberikan kontribusi pendapatan ibu-ibu PKK sekitar Rp 1.000.000-Rp1.500.000 per bulan. Desa Sepahat memiliki jumlah penduduk sekitar 1.634 jiwa yang terbagi kedalam 418 Kepala Keluarga. Sebagian besar masyarakat Desa Sepahat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan bertumpu pada sektor perkebunan kelapa sawit dan karet serta sebagian kecil dari sektor perikanan. Luasnya perkebunan kelapa sawit masyarakat berbanding lurus dengan banyaknya limbah yang dihasilkan salah satunya pelepah kelapa sawit. Limbah ini sama sekali belum termanfaatkan oleh masyarakat sehingga membakar limbah menjadi satu-satunya cara dalam menanganinya. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) melalui pelatihan pemanfaatan limbah kelapa sawit (pelepah dan lidi) menjadi produk yang bernilai ekonomis. Mekanisme pelaksanaan kegiatan tersebut dengan cara melakukan pendampingan kepada masyarakat khususnya ibu PKK secara berkala dan dilanjutkan dengan memberikan pelatihan-pelatihan untuk memaksimalkan potensi yang ada di Desa Sepahat. Pelatihan tersebut juga diharapkan berdampak terhadap perubahan pendapatan peserta dan peningkatan perekonomian masyarakat di Desa Sepahat.Capaian hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sepahat tahun pertama ini adalah keterampilan masyarakat Desa Sepahat yang pada awalnya tidak mengetahui cara membuat kerajinan tangan dari anyaman lidi kelapa sawit. Namun setelah program ini dilaksanakan, masyarakat Desa Sepahat mampu membuat anyaman lidi sawit dengan berbagai macam bentuk seperti piring, mangkok, tempat buah, dan lain sebagainya.Terbentuknyasatu kelompok pengrajin anyaman lidi sawit yang akan berfungsi sebagai wadah pengembangan produksi dan pemasaran anyaman lidi sawit di Desa Sepahat. Peningkatan kemampuan potensi masyarakat Desa Sepahat dalam hal manajemen pemasaran produk. Pemasaran hasil kerajinan anyaman lidi kelapa sawit melalui lapak PKK Desa Sepahat. Dampak dari pelatihan tersebut telah memberikan kontribusi pendapatan ibu-ibu PKK sekitar Rp 1.000.000-Rp1.500.000 per bulan.
References
Almasdi Syahza, 2007, Model Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Percepatan Pembangunan Ekonomi Pedesaan Berbasis Agribisnis Di Daerah Riau, DP2M Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Almasdi Syahza, 2013, Perumusan Model Pengentasan Kemiskinan Melalui Program dan Pemetaan Potensi Ekonomi Bagi Masyarakat Wilayah Pesisir di Propinsi Riau(Penelitian Fundamental Tahun II), DP2M Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Departemen pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP). 2007. Buku panduan pendirian dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Malang.Fakultas Ekonomi. Universitas Brawijaya.
Hasibuan, M. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta.Penerbit Bumi Aksara.
Khairunnisak Lubis, 2018, Produk Lidi Sawit dapat Tembus Pasar Ekspor https://www.wartaekonomi.co.id/read125371/wuih-produk-lidi-sawit-dapat-tembus-pasar-ekspor.html
Philip, K & Gary, A. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. edisi 12. Jakarta. Penerbit Erlangga .
Suharyanto,2005. Manajemen Sumber DayaManusia. Yogyakarta.Media Wacana (diakses 27 September 2018).
Zaenal Abidin, 2016. Manfaat Lidi Kelapa sawit. http://klpswt.blogspot.com/2016/10/inilah-manfaat-lidi-kelapa-sawit.html (diakses 27 September 2018).