MERINTIS DAN MENGELOLA SUDUT BACA DI BEJI TIMUR DEPOK
Abstract
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan anak-anak, remaja atau orang tua lebih tertarik media sosial dibandingkan baca buku. Kondisi tersebut menyebabkan berkurangnya ketertarikan masyarakat dengan baca buku sehingga rekayasa sosial diperlukan pada masalah tersebut. Salah satu faktor pemicu dikarenakan oleh keterbatasan atmosfer membaca pada lingkungan terdekat. Kondisi serupa menjadi perhatian masyarakat Beji Timur sehingga untuk mendorong ketertarikan literasi dirintis sudut baca di Mushola Nurul Hikmah. Dalam merealisasikan sudut baca dilakukan sosialisasi dan pendampingan Kader Dasawisma RT 02/02 Beji Timur Depok. Dasawisma merupakan kelompok terdepan dalam aktivitas pendidikan & pemberdayaan keluarga sehingga melalui kolaborasi dan aksi dengan kelompok tersebut dapat menjaga keberlanjutan sudut baca. Pendampingan membantu kader merealisasikan dan mengelola rintisan sudut baca. Sosialisasi untuk mengajak masyarakat yang belum mandiri literasi supaya memanfaatkan sudut baca sebaliknya bagi masyarakat yang mapan literasi dapat berpartisipasi melalui donasi buku. Sudut baca sebagai media menumbuhkan ketertarikan pada buku serta membantu memenuhi kebutuhan literasi di tingkat rukun tetangga. Implementasi rekayasa sosial melalui sudut baca diharapkan mampu berkontribusi dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Depok dalam merealisasikan “Program Gemar Baca”. Harapan ke depan akan terjalin kolaborasi dan aksi dengan berbagai pihak yang peduli dengan program literasi sehingga mengoptimalkan fungsi rumah baca secara berkelanjutan serta mewujudkan masyarakat ramah buku di Kota Depok.
Kata Kunci: Sudut Baca, Dasawisma, Literasi, Donasi Buku
Full Text:
PDFReferences
Blankenberg, A., Kathrin., and Alhusen, H. (2018). On the determinations of pro-environmental behavior–a guide for further investigation, Discussion Papers, Center for European Governance and Economic Development Research, No. 350. May. ISSN 1439-2305.
Ibanez, L., Mourean, N., and Roussel, S. (2017). How do incidental emotion impact pro-environmental behavior?. Evidence from the dictator game. Journal of Behavioral and Experimental Economics, 66, 150-155.
Kartika Nuringsih dan Heni Mularsih. (2018). Sosialisasi Bank Sampah Kepada Dasa Wiswa di Beji Timur Depok, Senapenmas, Universitas Tarumanagara, 7-8 September.
Kollmuss, A., and Agyeman, J. (2002). Mind the gap: why do people act environmentally and what are the barriesrs to pro-environmental behavior?. Environmental Education Research, 8 (3). 239-260. DOI: 10.1080/1350462022014540 1.
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (2016). Hasil Rakernas VIII PKK Tahun 2015, diperbanyak oleh Badan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.
Rezvani, Z., Jansson, J., and Bengtsson, M. (2017). Cause i’ll feel good! an investigation into the effect of anticipated emotion and personal moral norms on cunsumer pro-environmental behavior. Journal of Promosion Management, 23 (1), 163-183.
Sustainable Development Goals, UNDP
Referensi dari Google:
http://www.mediaindonesia.com/news/read/129442/gerakan-literasi-nasional-resmi-diluncurkan/2017-10-28 diambil pada 23 Januari 2018.
https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2017/10/29/126715/mendikbud-muhadjir-canangkan-gerakan-literasi-nasional.html diambil pada 23 Januari 2018.
Refbacks
- There are currently no refbacks.