PENINGKATAN KAPASITAS ORANG MUDA KATOLIK (OMK) YANG TANGGUH DALAM BERKARYA

Fransisca Iriani R Dewi

Abstract


Peran remaja atau anak muda pada kehidupan membangun gereja sangat penting. Hal ini didasarkan bahwa remaja atau anak muda memiliki pola pikir yang inovatif kreatif, wawasan yang dekat dengan era masa kini, dan semangat yang besar untuk menjadi perpanjangan tangan bagi gereja dalam menjaring semua kalangan. Anak muda dapat berdiri di tengahtengah lini, bagi anak kecil (usia sekolah), sesama remaja (OMK), dan bahkan dapat bergabung dengan dewasa (umum). Karakter yang dapat terbentuk melalui OMK antara lain adalah percaya diri, kreatif dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, berinisiatif, disiplin, visioner. Pengabdian/dedikatif, bersemangat dan demokratis serta yang utama adalah memeroleh pengalaman spiritual / rohaniah. Melalui kegiatan pengabdiaan masyarakat dengan tema” Peningkatan kapasitas Orang Muda Katolik (OMK) yang tangguh dalam berkarya “, maka kegiatan ini bertujuan agar OMK dapat bertumbuh secara iman dan bertumbuh secara aktif, sehingga dalam menjalankan kehidupan sebagai seorang yang remaja, mereka akan membawa bekal pengalaman-pengalaman organisasi yang siap mental ke dalam masyarakat. Pelaksanaan kegiatan PKM berupa pelatihan dalam peningkatan kapasitas agar menjadi Tangguh resiliens) daalam berkarya bagi anggota Orang Muda Katolik. Pelatihan untuk pengembangan diri. Peserta laki laki Kegiatan melibatkan 40 remaja, peserta laki-laki(57,5 %,) serta berada dalam rentang uisa 14-19 tahun, dengan rerata 16,23 tahun. Kegiatan dilaksankan dalam dua sesi, sesi pertama: pre-test dan pelatihan, sesi kedua, yaitu evaluasi dan post- test (diberikan setelah dua bulan) sesi pertama, menggunakan The Religious Commitment Inventory (RCI-10). Analisis data melalui uji beda dengan teknik paired samples test. Hasil menunjukan ada perbedaan yang signifikan (t =-6, 869, (p) <0.001), bahwa pelatihan pengembangan diri meningkatkan religiusitas orang muda Katolik peserta pelatihan.

Full Text:

PDF

References


Baqutayan, S. (2011). Stress and Social Support. Indian J Psychol Med. [Online]. Vol.33 No. 1. Tersedia: http://www.nebi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3195151/. (10 November 2012)

Clary, E.G; Snyder. M Ridge, R.D., Copeland, J,A A.Haugen ,J.& meine,P (1998) Understanding and ssedding the motivations of volunteers: A functional approach .Journal of Personality and Social Psychology, 74, 1516-1530. Doi: 10.1037/0022-3514.74.6.1516

Clary, E.G; Snyder. M Ridge, R.D., Copeland, J,A A.Haugen ,J.& meine,P (1998) Understanding and ssedding the motivations of volunteers: A functional approach .Journal of Personality and Social Psychology, 74, 1516-1530. Doi: 10.1037/0022-3514.74.6.1516

Coetzee, M. (2005). Employee commitment. University of Pretoria etd. http://upetd.up.ac.za/thesis/available/etd-4132005130646/unrestricted/05chapter5.pdf. Juni 25, 2015

Dewi, F.I.R. & Mar’at, S. Adolescent resiliency of chinese benteng community: Indigenous Perspective. Proceeding Maranatha International Conference on Language, Literature & Culture. Bandung, 24-25 November ISBN: 978-602-60681-0. 1. 2016.

Fabricatore, A.N., Handal, P.J., & Fenzel L.M. (2000). Personal spirituality as a moderator of the relationship between stressors and subjective well-being. Journal of Psychology and Theology, 28(3), 221-228.

Feist, J., & Feist, G.J. Theories of personality. McGraw-Hill, 2006.

Hardjana, A.M. (2005). Religiositas, agama dan spiritualitas. Yogyakarta: Kanisius.

Levitt L., & Loper, A.B. (2009). The influence of religious participation on the adjustment of female inmates. American Journal of Orthopsychiatry, 79(1), 1-7.

Mangunwijaya, Y.B. (1990). Sastra dan religiusitas. Jakarta : Sinar Harapan

Murray-Swank, A.B., Lucksted, A., Medoff, D.R., Yang, Y., Wohlheiter, K., & Dixon, L.B. (2006). Religiosity, psychosocial adjustment, and subjective burden of persons who care for those with mental illness. Psychiatric Services, 57(3), 361-365.

Papalia, D.E., Olds, S.W., Feldman, R.D. (2009). Developmental psychobiology. McGraw-Hill.

Plante, T.G., Saucedo, B., & Rice, C. (2001). The association between strength of religious faith and coping with daily stress. Pastoral Psychology, 49(4), 291-300.

Rice, F.P, Kim Gale Dolgin, K.G. (2008). The adolescent: Development, relationships, and culture. Allyn and Bacon.

Santrock, J. W. (20013). Adolescence(10th ed). New York: McGraw-Hill.

Schludermann, E., Schludermann, S., & Huynh, C.L. (2003). Religiosity, prosocial values, and adjustment among students in Mennonite high schools in Winnipeg. Journal of Mennonite Studies, 21, 191-213.

Shepard, J.M. (2013). Sociology. Belmont: Wadsworth Cengange Learning. Steinberg, L.D. (2005). Adolescence. McGraw-Hill Higher Education.

Taher, T, 1993. Nilai Agama Dapat Hadapi Banjirnya Perubahan. Pelita, tanggal 28 September 1993

Tangdilintin, P. (2008). Pembinaan kaum muda katotik. Yogyakarta: Kanisius

Thobroni, H. Y. (1993). Agama dan Kebudayaan Pasca Modern. Suara Karya, tanggal 28 September.

Thouless. R.H. (1992). Pengantar psikologi agama (penerj.Machnum Husein). Jakarta: Rajawali Press.

Tix, A.P., & Frazier, P.A. (1998). The use of religious coping during stressful life events: Main effects, moderation, and mediation. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 66, 411-422.

Worthington, E. L., Jr., Wade, N. G., Hight, T. L., Ripley, J. S., McCullough, M. E., Berry, J. W., Schmitt, M. M., Berry, J. T., Bursley, K. H., & O’Conner, L. (2003). The religious commitment inventory-10: Development, refinement, and validation of a brief scale for research and counseling. Journal of Counseling Psychology, 50, 84-96


Refbacks

  • There are currently no refbacks.