Perlindungan Konsumen Atas Peredaran Obat Sirup di Indonesia (Studi Kasus Obat Sirup Yang Menyebabkan Gagal Ginjal Dan Kematian)

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi adanya kasus gagal ginjal akut dan kematian yang disebabkan oleh konsumsi obat berbentuk sirup dan cair yang mengandung zat berbahaya. Dalam meneliti permasalahan hukum yang akan dikaji, Penulis akan menggunakan metode Yuridis Normatif. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan penulis adalah teknik analisis data kualitatif atau disebut juga analisis berkelanjutan, serta diperkuat dengan penelitian lapangan berupa wawancara langsung dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Karena adanya kemungkinan obat sirup mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melebihi batas aman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlindungan konsumen dalam hal ini pemerintah melanggar hak konsumen yang seharusnya mereka miliki, salah satunya adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan saat mengonsumsi barang. Berdasarkan pada Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2017 Tentang Badan Pengawas Obat Dan Makanan Pasal 3 Ayat (1) huruf d, yang dimana seharusnya BPOM melakukan pengawasan selama obat dan makanan beredar secara terencana serta melakukan pengawasan selama peredaran obat dilaksanakan sebelum kasus/permasalahan terjadi, dalam kasus ini BPOM tidak melakukan hal tersebut, sehingga muncul kasus Gagal Ginjal Akut dan Kematian Pada Anak.