Google Classroom sebagai Sarana Pembelajaran Daring yang Mudah untuk Sekolah Minim Infrastruktur

Nurul Chamidah, Helena Nurramdhani Irmanda, Ria Astriratma

Sari


Wabah Covid-19 telah merubah cara dan perilaku masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Sekolah dan Rumah Yatim Mizan merupakan salah satu sekolah gratis untuk yatim dan dhuafa di bawah naungan Yayasan Amal Khair Yasmin, juga merasakan dampak pandemi ini. Pembelajaran yang biasa dilakukan tatap muka, menjadi tidak bisa dilaksanakan karena protokol kesehatan melarang berkumpulnya banyak orang dalam satu tempat. Sedangkan untuk melakukan online learning guru dan infrastruktur belum siap. Maka dari itu, dalam pengabdian masyarakat ini kami mengajukan pelatihan dan pendampingan blended learning bagi guru-guru . Sekolah dan Rumah Yatim Mizan untuk melaksanakan online learning dengan infrastruktur yang terjangkau yakni menggunakan Google Classroom. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan kemampuan guru dalam bidang teknologi informatika (TIK) yakni, memberikan pelatihan dan pendampingan guru untuk menggunakan  Learning Management System (LMS) Google Classroom untuk mendukung pembelajaran dengan infrastruktur minimum. Dengan kemampuan guru dalam menggunakan Google Classroom, diharapkan dapat lebih memaksimalkan dalam pengajaran di masa pandemi. Pelatihan dilakukan dengan praktik dan pendampingan kepada guru di. Sekolah dan Rumah Yatim Mizan. Tahap pertama yang dilakukan sebelum pelatihan dan pendampingan adalah melakukan pendataan guru – guru yang mampu mengoperasikan komputer. Tahap kedua, melakukan pelatihan penggunaan tools Google Classroom. Hasil pengabdian ini menunjukkan peningkatan pengetahuan bagi peserta pelatihan.


Kata Kunci


Sekolah Gratis, Blended learning, Infrastruktur, Google Classroom

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Azhar, K.A. and Iqbal, N. (2018) “Effectiveness Of Google Classroom: Teachers’ Perceptions,” Prizren Social Science Journal, 2(2), pp. 52–66.

Herliandry, L.D. et al. (2020) “Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19,” JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan, 22(1), pp. 65–70. doi:10.21009/JTP.V22I1.15286.

Irawan, A. (2021) “Persepsi Peserta Didik terhadap Metode Blended learning dengan Google Classroom pada Peserta Didik Kelas XI di SMK Kristen BM Salatiga,” JURNAL CAPITAL : Kebijakan Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 3(1), pp. 29–42.

Maskar, S. and Wulantina, E. (2019) “Persepsi Peserta Didik terhadap Metode Blended learning dengan Google Classroom,” INOMATIKA, 1(2), pp. 110–121. doi:10.35438/INOMATIKA.V1I2.156.

Noviyanti, F., … I.S.-D.J. (2019) “Analisis kemampuan pemecahan masalah matematis: Dampak blended learning menggunakan edmodo,” ejournal.radenintan.ac.id, 2(2), pp. 173–180. Available at: http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/desimal/article/view/4035.

Shaharanee, I.N.M., Jamil, J.M. and Rodzi, S.S.M. (2016a) “Google classroom as a tool for active learning,” AIP Conference Proceedings, 1761(1), p. 020069. doi:10.1063/1.4960909.

Shaharanee, I.N.M., Jamil, J.M. and Rodzi, S.S.M. (2016b) “The Application of Google Classroom as a Tool for Teaching and Learning,” Journal of Telecommunication, Electronic and Computer Engineering (JTEC), 8(10), pp. 5–8. Available at: https://jtec.utem.edu.my/jtec/article/view/1357.

Sudarsana, I.K. et al. (2019) “The use of Google classroom in the learning process,” Journal of Physics: Conference Series, 1175(1), p. 012165. doi:10.1088/1742-6596/1175/1/012165.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-sa4.footer##