IMPLEMENTASI PROGRAM KAMPUS MERDEKA PADA SKEMA PENGABDIAN TERINTEGRASI DI DESA GELEBAK DALAM KECAMATAN RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN-SUMSEL

Rossi Passarella, Huda Ubaya, Muhammad Ali Buchari, Kemahyanto Exaudi, Ahmad Zarkasi, Aditya PP Prasetyo, Ardesy Melizah Kurniati, Rendyansyah Rendyansyah, Rini Nindela

Sari


Kampus Merdeka menjadi ikon baru dalam Pendidikan tinggi di Indonesia. Program ini mendorong mahasiswa untuk aktif belajar secara kreatif dan adaptif tanpa tersekat dengan dimensi ruang dan waktu. Kampus dengan perangkatnya sekarang menjadi fasilitator untuk kegiatan kampus merdeka. Salah satu Inovasi yang dilakukan LP2M Universitas Sriwijaya adalah menawarkan program pengabdian kepada masyarakat secara terintegrasi. Program pengabdian ini mendorong mahasiswa untuk menjadi garda terdepan dalam melaksanakan pengabdian sedangkan dosen hanya sebagai pembimbing. Adapun lokasi pengabdian yang dipilih oleh mahasiswa adalah desa Gelebak Dalam di kabupaten Banyuasin. Desa ini merupakan salah satu sentra tanaman padi bagi provinsi Sumatera Selatan. Adapun permasalahan yang didapat dari hasil survey adalah waktu tanam padi yang tidak tepat sehingga menyebabkan hama padi seperti tikus sulit diatasi para petani konvensional. Oleh karena itu mahasiswa yang terlibat dalam pengabdian ini menawarkan solusi berupa implementasi teknologi informasi serta perlunya memberikan penyuluhan tentang dampak negatif kesehatan dari hama tikus bagi kehidupan petani. Program pengabdian terintegrasi ini merupakan program baru yang dikembangkan oleh Universitas Sriwijaya, sehingga pada saat pelaksanaannya masih diperlukan tahap penyesuaian secara berkesinambungan. Tetapi hasil yang didapat dari program ini, mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat selama kuliah serta dapat terjun ke masyarakat secara langsung untuk memberikan solusi yang nyata.


Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Arifin, B. (2001). Spektrum Kebijakan Pertanian Indonesia. Erlangga, Jakarta.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2019. Surat Edaran Nomor HK.02.02/II/2796/2019 Tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Penyakit Pes (Black Death), Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Hananto, A. (2020). “Desa Ini Sediakan Lahan Persawahan Untuk Generasi Millenial.” goodnewsfromindonesia.id, .

Kemendagri. (2013). “buku induk kode dan data wilayah administrasi pemerintahan per provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan seluruh indonesia.” (Jun. 12, 2021).

Lubis, C. N. B., Suwandono, A. & Sakundarno, M., 2016. Gambaran Perilaku Masyarakat terhadap Risiko Penyakit Pes pada Dusun Fokus dan Dusun Terancam Pes. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(4), pp. 334-340.

LP2M UNSRI,(2021), panduan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. http://lppm.unsri.ac.id/2020/wp-content/uploads/2021/06/Buku-Pedoman-Penelitian-dan-Pengabdian-kepada-Masyarakat-UNSRI-Tahun-2021.pdf. Diakses tanggal 3 Agustus 2021

Malikhatin, S. & Lucia, Y. H., 2017. Kualitas Sistem Surveilans Pes Kabupaten Pasuruan Tahun 2014 Berdasarkan Penilaian Atribut SIstem Surveilans. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(1), pp. 60-74.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, (2020), Permendikbud no 3/2020 tentang standar nasional pendidikan tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan standar nasional pengabdian kepada masyarakat.

Nuryanti, S., Hakim, D. B., Siregar, H., and Sawit, H. M. (2017). “Analisis Ekonomi Politik Swasembada Beras di Indonesia.” IPB (Bogor Agricultural University).

Penrem 044/Gapo. (2019). “Gelebak Dalam, Desa Sentra Padi yang Berjuang Mandiri.” https://korem044gapo.mil.id/, (Jun. 12, 2021).

Rektor Universitas Sriwijaya, (2020), Peraturan Rektor no 6/2020 tentang standar penelitian dan pengadian kepada masyarakat dilingkungan Universitas Sriwijaya

Riyanto, S., 2019. Eksistensi Pinjal dalam Rodent di Wilayah Pengamatan Kejadian Pes di Nongkojajar Kabupaten Pasuruan. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(3), pp. 234-241.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-sa4.footer##