MEMAHAMI PERMASALAHAN SISTEM SURVEILANS HIV/AIDS DI KOTA SALATIGA, PROVINSI JAWA TENGAH
Abstract
Latar Belakang: Kasus HIV/AIDS di Indonesia sejak 2009 sampai awal 2022 sebanyak 466.978 kasus. Kasus HIV/AIDS di Jawa Tengah ada 44.649 kasus. Dari 1993 sampai 2023, kasus AIDS di Kota Salatiga (210 kasus) lebih banyak dibandingkan kasus HIV (177 kasus). Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi sistem surveilans HIV/AIDS di Kota Salatiga untuk memperoleh gambaran dan menilai pelaksanaannya. Metode: Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif melalui observasi dan wawancara berdasarkan pedoman evaluasi surveilans CDC. Hasil: Pada aspek struktur surveilans, dua indikator sudah 100% kecuali indikator koordinasi (58%). Pada aspek fungsi utama surveilans, semua indikator sudah 100%, namun masih terdapat kekurangan. Kemudian, atribut surveilans yaitu kesederhanaan (58%), kelengkapan (83%), ketepatan waktu (50%), kegunaan (83%), fleksibilitas (75%), keterwakilan (21%), penerimaan (67%), serta sensitivitas, spesifitas, dan nilai prediktif positif masing-masing (100%). Pada aspek fungsi pendukung, hanya pedoman dan supervisi yang sudah 100%. Kesimpulan: Sistem surveilans HIV/AIDS di Kota Salatiga kurang optimal, sehingga memerlukan tindakan untuk memperbaiki dan memperkuat sistem surveilans tersebut.
Refbacks
- There are currently no refbacks.