PREVALENSI DAN PREDIKTOR DEPRESI PASCA PERSALINAN: DATA KOMUNITAS RISKESDAS 2018

Tri Wurisastuti, Rofingatul Mubasyiroh

Abstract


Periode pasca persalinan merupakan periode berisiko bagi seorang ibu. Ibu dapat mengalami gangguan perasaan yang serius seperti depresi pasca persalinan. Segala sesuatu atau kejadian yang memicu stress pada saat kehamilan dan persalinan diyakini dapat memicu timbulnya depresi pasca persalinan. Analisis ini bertujuanĀ  mengidentifikasi kondisi demografi, antenatal dan postnatal yang berpengaruh terhadap depresi pasca persalinan. Analisis ini menggunakan data Riskesdas 2018. Sampel dalam analisis adalah seluruh ibu di Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang memiliki bayi kandung berusia 2-24 minggu serta terpilih dalam sampel Riskesdas 2018. Variabel dependen yang di analisis adalah kondisi depresi pasca persalinan. Variabel bebas yang dianalisis meliputi urutan kehamilan, usia kehamilan saat lahir, kehamilan yang diinginkan, pemeriksaan kehamilan, komplikasi kehamilan, metode persalinan, komplikasi persalinan, komplikasi nifas dan karakteristik ibu (status perkawinan, umur, pendidikan dan pekerjaan). Sejumlah 8769 ibu dengan variabel lengkap yang terlibat dalam analisis. Data dianalisis menggunakan analisis regresi logistik berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap depresi pasca persalinan adalah pemeriksaan kehamilan, komplikasi nifas, komplikasi kehamilan, kehamilan yang tidak diinginkan dan pendidikan. Variabel yang paling kuat pengaruhnya terhadap depresi pasca persalinan adalah variabel pemeriksaan kehamilan dengan OR= 2,395 (95% CI 1,480-3,873). Ibu yang tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan memiliki risiko depresi 2,4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan setelah dikontrol variabel lainnya. Pemeriksaan kehamilan sangat penting dalam menjaga kondisi kesehatan fisik dan mental ibu. Berbagai pemeriksaan yang dilakukan dalam layanan antenatal dapat menjadi langkah skrining kondisi gangguan fisik dan psikis yang dialami oleh ibu, sehingga dapat diambil langkah tindak lanjut penanganan jika ditemukan indikasi gangguan. Dengan demikian sangat pentingnya pemeriksaan fisik dan psikis ibu pada layanan antenatal baik pada masa kehamilan ataupun setelah melahirkan di fasilitas kesehatan pertama baik di puskesmas, klinik pratama ataupun di tempat praktek dokter spesialis kandungan.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.