IbM PENCAPAIAN TEKANAN DARAH TERKONTROL MELALUI DETEKSI DINI DAN EDUKASI TATALAKSANA FARMAKOLOGI DAN NON FARMAKOLOGI DI POSBINDU CISALAK PASAR, DEPOK

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan di fasilitas layanan tingkat pertama. Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ vital bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Pengontrolan tekanan darah pasien hipertensi masih belum adekuat meskipun obat-obat yang efektif tersedia. Di Puskesmas Cisalak Pasar didapatkan tingginya kunjungan pasien hipertensi dan sejumlah pasien yang belum patuh untuk kontrol secara rutin serta minum obat sesuai dengan anjuran. Hasil pemeriksaan darah dan EKG pada pemeriksaan sebelumnya ditemukan 14,29% pasien hipertensi mengalami gangguan ginjal. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya komplikasi organ target serta meningkatkan pengetahuan tentang pemakaian obat secara rasional, kontrol dan olahraga teratur sebagai upaya pengendalian hipertensi. Kegiatan IbM ini dilakukan melalui pemeriksaan darah dan EKG serta penyuluhan tentang pemakaian obat secara rasional dan olahraga bagi pasien hipertensi. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan sejumlah pasien mengalami peningkatan sejumlah parameter, yaitu 37,93% peningkatan kolesterol, 27,59% peningkatan trigliserid, peningkatan LDL 68,97%, peningkatan ureum 20,69%, dan peningkatan kreatinin 26,47%. Hasil EKG menunjukkan terdapat kelainan jantung pada satu pasien (2.94%). Rata-rata skor pengetahuan olahraga pasien hipertensi meningkat setelah penyuluhan, sebelumnya skor 4,7 menjadi 6,27. Pola obat yang dipakai pasien dari Puskesmas sebagian besar adalah obat tunggal. Sebagian besar pasien masih mengonsumsi makanan berlemak dan asin, Namun, sudah banyak pasien yang mengonsumsi sayur dan buah, mengurangi makanan awetan, rutin memeriksakan tekanan darah, dan memiliki berat badan ideal untuk mencapai tekanan darah terkontrol. Hasil IbM didapatkan peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku pasien hipertensi untuk mencapai tekanan darah terkontrol, meskipun didapatkan beberapa pasien yang sudah mengalami gangguan ginjal dan jantung.