PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HIPERTENSI PADA LANSIA MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS)

Rafiah Maharani Pulungan, Rahmah Hida Nurrizka

Abstract


Data Riskesdas menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia. (Kemenkes RI, 2010). Salah satu kegiatan dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit serta faktor risiko hipertensi yaitu dengan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. (BPJS, 2016)

Tujuan kegiatan ini meningkatkan efektifitas program Prolanis dengan dilakukan pendampingan dan memfasititasi petugas kesehatan yang bertugas dalam kegiatan prolanis. Tahapan kegiatan yaitu FGD dengan petugas kesehatan, peningkatan keterampilan petugas kesehatan Puskesmas dalam melakukan promosi kesehatan mengenai pencegahan dan pengendalian Hipertensi melalui pendampingan pada saat prolanis

Hasil kegiatan pada saat FGD diketahui bahwa kegiatan prolanis dilakukan sebanyak empat kali dalam sebulan namun edukasi hanya dilakukan satu kali di minggu keempat, materi penyuluhan tidak selalu tentang hipertensi namun diselang seling dengan penyakit. Hasil pendampingan yang dilakukan melalui kegiatan prolanis yaitu pemeriksaan kesehatan, senam, dan edukasi. Berdasarkan pendampingan yang dilakukan masih banyak lansia yang tidak mengetahui tentang hipertensi setelah dilakukan pendampingan terdapat peningkatan pengetahuan peserta Prolanis tentang hipertensi

Data Riskesdas menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia. (Kemenkes RI, 2010). Salah satu kegiatan dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit serta faktor risiko hipertensi yaitu dengan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. (BPJS, 2016)

Tujuan kegiatan ini meningkatkan efektifitas program Prolanis dengan dilakukan pendampingan dan memfasititasi petugas kesehatan yang bertugas dalam kegiatan prolanis. Tahapan kegiatan yaitu FGD dengan petugas kesehatan, peningkatan keterampilan petugas kesehatan Puskesmas dalam melakukan promosi kesehatan mengenai pencegahan dan pengendalian Hipertensi melalui pendampingan pada saat prolanis

Hasil kegiatan pada saat FGD diketahui bahwa kegiatan prolanis dilakukan sebanyak empat kali dalam sebulan namun edukasi hanya dilakukan satu kali di minggu keempat, materi penyuluhan tidak selalu tentang hipertensi namun diselang seling dengan penyakit. Hasil pendampingan yang dilakukan melalui kegiatan prolanis yaitu pemeriksaan kesehatan, senam, dan edukasi. Berdasarkan pendampingan yang dilakukan masih banyak lansia yang tidak mengetahui tentang hipertensi setelah dilakukan pendampingan terdapat peningkatan pengetahuan peserta Prolanis tentang hipertensi


Full Text:

PDF

References


Apriliwati,Dwi, Arsiniati M.Brata. 2015. Hubungan Perbandingan Lingkar Pinggang/Lingkar Panggul,IMT dan Konsumsi Lemak dengan Penyakit Jantung Koroner.Seksi gizi laboratorium IKM-KP Fakultas kedokteran-Universitas Airlangga

Azwar,Asrul , Tubuh Sehat Ideal dari Segi Kesehatan , Direktur jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Depkes RI.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, tahun 2010, Riset Kesehatan Dasar , RISKESDAS 2010

Badan Pemeliharaan Jaminan Sosial. 2016. Panduan praktis PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis). Jakarta

Bustan, Muh. Najib. 2000 Epidemiologi Penyakit Tidak menular. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Dinas Kesehatan Kota Depok. 2015. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Depok Tahun 2015. Bogor : Dinkes Kab Bogor.

Mansjoer A, ed. Hipertensi di Indonesia: Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius;1999.p.518-21.

Hasurungan, JA.Faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada lansia di Kota Depok tahun 2002 [Tesis]. Jakarta:

Irwin, 2007. Faktor-faktor risiko yang berperan terhadap hipertensi derajat 2 pada PNS administrasi di Universitas

Hasanuddin [Tesis]. Jakarta: Program Studi Epidemiologi Program Pasca Sarjana FKM-UI

Murti, Yulia A. 2005. Pengaruh hazard psikososial terhadap kejadian hipertensi di kantor pusat Departemen Kelautan dan Perikanan RI [Tesis]. Jakarta: Program Pasca Sarjana FKM-UI

Rundengan M. 2006. Hubungan pekerjaan dan stres kerja dengan kejadian hipertensi pada pekerja di Indonesia tahun 2005 [Tesis]. Jakarta: Program Studi Epidemiologi Program Pasca Sarjana FKM-UI.

Soejono, Czeresna H. 2003. Hipertensi sistolik terisolasi di Indonesia prevalensi dan faktor risiko [Tesis]. Jakarta: Program Pasca Sarjana FKM-UI.

WHO-ISH. 2015. Hypertension Guideline Committee. Guidelines of the management of hypertension. J Hypertension.;21(11): 1983-92.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.