KOMUNIKASI KELOMPOK UNTUK PENGUATAN LEMBAGA DAN PENGEMBANGAN KERJASAMA DI UKM KOTA DEPOK
Abstract
Perkembangan UKM di Indonesia yang terus meningkat dari segi kuantitas belum diimbangi oleh meratanya peningkatan kualitas UKM. Permasalahan klasik yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas yang disebabkan oleh masalah internal antara lain rendahnya kualitas SDM dalam manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran, terbatasnya akses UKM terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar. Faktor penghambat lain yang tidak dapat dikesampingkan ialah persoalan mental para pelaku usaha yang masih sulit bekerjasama. Sehingga konflik of interest diantara mereka tidak terelakan bahkan terkadang menjadi penghambat dalam meningkatkan mutu/ kualitas produk dan jumlah produktifitas. Persoalan terhambatnya komunikasi di antara para pelaku usaha perlu dicari jalan keluarnya. Rendahnya kerjasama menjadi penyebab utama UKM bergerak lambat jauh dari target yang diharapkan.. Dalam tulisan ini komunikasi kelompok menjadi awal terjadinya pengembangan kerjasama di UKM Kota Depok. Komunikasi kelompok dalam UKM Kota Depok terwujud sebagai strategi untuk menyatukan visi dalam berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok dalam pengembangan produksi di UKM Kota Depok. Dalam makalah ini, menemukan bahwa komunikasi kelompok sangat signfikan diperlukan terhadap kinerja bisnis.
Kata kunci : UKM, pengembangan kerjasama, komunikasi kelompok
ABSTRACT
The development of SMEs in Indonesia that continues to increase in terms of quantity has not been matched by the prevalence of improving the quality of SMEs. The classic problems faced are low productivity caused by internal problems such as low quality of human resources in management, organization, mastery of technology, and marketing, limited access of SMEs to capital, information, technology and markets. Another inhibiting factor that cannot be ruled out is the mental problem of business people who are still difficult to cooperate. So that the conflict of interest between them is inevitable even sometimes becomes an obstacle in improving the quality of the product and the amount of productivity. The problem of obstruction of communication between business actors needs to be sought a solution. The low level of cooperation is the main cause of SMEs moving slowly far from the expected target. In this paper group communication is the beginning of the development of cooperation in Depok City SMEs. Group communication in Depok City SMEs was realized as a strategy to unite vision in interacting with each other to achieve common goals, get to know each other, and view them as part of a group in the development of production in Depok City SMEs. In this paper, it is found that group communication is very important for business performance.
Keywords :SMEs, development cooperations, group communication
Full Text:
PDFReferences
Anwar Arifin, 1984, Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas, Bandung: Armico
Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mardikanto, T. 1988. Komunikasi Pertanian. Universitas Sebelas Maret Press. Surakarta.
Primiana I. 2009. Menggerakkan Sektor Rill UKM & Industri. Bandung: Alfabeta.
Puspitasari H. 2012. Akses UMKM Terhadap Pembiayaan Mikro Syariah dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Usaha (Kasus: BMT Tadbirul Ummah, Kabupaten Bogor). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Portal Resm Kota Depok, Diakses pada tanggal 2 Agustus 2018 dari World Wide Web: http://www. depok.go.id/?hal=publikasi_detil&id=1.
Tambunan T. 2009. UMKM di Indonesia. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.
Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Refbacks
- There are currently no refbacks.